Pangkalpinang, YTKNews.id – Berkemah adalah salah satu kegiatan yang rutin dilakukan oleh SMP Santo Paulus setiap tahunnya. Kegiatan berkemah ini bukan hanya sekedar tidur di alam luar saja. Menjadi anggota pramuka, anak-anak diajak untuk mencintai alam dan bersahabat dengan alam, dengan begitu anak-anak SMP Santo Paulus akan belajar bagaimana menjadi mandiri, tangguh, dan bisa bertahan dalam situasi apapun.
Jumat 24 Mei 2024 lalu, SMP Santo Paulus mengadakan kemah. Kegiatan pramuka dimulai dengan upacara pramuka, dengan pembinanya adalah Jujui Sagala, selaku Kepala SMP Santo Paulus Pangkalpinang. Setelah upacara pembukaan selesai, seluruh peserta diajak untuk menyiapkan makan malamnya masing-masing. Berbagai jenis masakan yang mereka sajikan, ada yang memasak ayam goreng, tahu, tempe telur, nugget lengkap dengan sayur pelengkapnya. Dikegiatan ini, anak-anak diajarkan untuk mandiri, lebih menghargai makanan dan keluar dari zona nyaman mereka.
Kemudian kegiatan malam dilanjutkan dengan main games yang seru sembari persiapan jurit malam. Saat jurit malam, terdapat lima pos yakni pos pelepasan, pos sandi morse, pos sandi kotak, pos Dasadarma Pramuka dan pos terakhir tandu. Kegiatan jurit malam ini melatih kerja sama dan keakraban antar anggota regu.
Kegiatan di lanjutkan dengan api unggun, sekaligus menampilkan yel-yel dan hiburan dari setiap regu. “Api unggun sudah menyala, api unggun sudah menyala, api api api api api, api unggun sudah menyala..” itulah lagu yang membakar semangat anak-anak ketika api unggun menyala dan berkobar di tengah-tengah seluruh anggota pramuka. Banyak hal yang dapat dipelajari malam itu, mulai dari rasa empati satu sama lain, melatih kekompakan, hingga tak terasa waktu menunjukkan pukul 00.30 WIB. Kegiatan ditutup dengan doa malam dan peserta pramuka segera istirahat di ruangan masing-masing.
Keesokan harinya, kegiatan diawali dengan doa pagi lalu dilanjutan dengan senam sehat. Setelah itu, peserta memasak untuk sarapan pagi, dan mulai beberes untuk persiapan upacara penutupan, “Terima kasih telah mengikui kemah dua hari satu malam ini. Ini masih sebangian kecil dari cara hidup lebih mandiri, kalian dilatih untuk keluar dari zona nyaman kalian, dengan tujuan agar lebih menghargai apa yang selama ini dengan begitu mudahnya kita nikmati..” ucap Jujui Sagala, Kepala SMP Santo Paulus, dalam amanat upacara penutupan kegiatan.
Kontributor: Sry Rejeki J. Sinaga