Tanjung Balai Karimun, YTKNews.id — SMP Santo Yusup melaksanakan gelar karya P5 dengan tema ‘Suara Demokrasi’. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat (28/02) bertempat di kelas 7A, 7B, 8B dan 9A.
Gelar karya P5 ‘suara demokrasi’ merupakan tema P5 kelas 7 yang diterapkan dalam pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS masa bakti 2025-2026 bekerja sama dengan tim fasilitator P5 suara demokrasi. Sejumlah 200 siswa dan 17 guru dan karyawan mengikuti pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS.
Mereka mengikuti sesuai prosedur dimulai dengan pendaftaran, menerima surat suara hingga pencoblosan. Setelah selesai pencoblosan, semua siswa menyaksikan proses perhitungan suara.
Tujuan tema P5 agar siswa dapat memahami demokrasi dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan lainnya diantaranya memahami makna dan implementasi demokrasi, memahami konsep hak dan kewajiban, memahami tatacara pemilihan yang demokratis, bertanggung jawab terhadap apa yang disuarakan dan diekspresikan, berpartisipasi dalam menentukan pilihan dan mengambil keputusan untuk kepentingan bersama, menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, berkontribusi positif kepada bangsa dan negara. Kegiatan ini dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, sehingga mereka dapat belajar untuk aktif berkontribusi.
Sebelum pencoblosan, diadakan debat para pasangan calon (paslon) untuk menyampaikan visi dan misi mereka. Tiga paslon yang berkompetisi adalah Paslon 1 Viko dan Yohana, Paslon 2 Stecy dan Angelin, dan paslon 3 Joanna dan Calica.
Dalam debat, masing-masing paslon menyampaikan program dan visi mereka untuk memajukan OSIS dan meningkatkan kualitas kehidupan siswa di SMP Santo Yusup. Setelah debat, siswa, guru dan karyawan melakukan pencoblosan untuk memilih paslon yang mereka inginkan. Hasilnya, Paslon 3 Joanna dan Calica terpilih sebagai Ketua dan Wakil Ketua OSIS SMP Santo Yusup.
“Kegiatan ini menunjukkan bahwa SMP Santo Yusup menghargai proses demokrasi dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih pemimpin mereka sendiri,” ungkap Aloysia Reni Setyawati.
Kepala Sekolah menambahkan bahwa proses demokrasi dimulai sejak dini sehingga kelak mereka dewasa atau terjun ke masyarakat mereka sudah mengerti. Kegiatan implementasi P5 dimaksudkan untuk mengajarkan siswa-siswi agar mampu merefleksikan makna dan memahami implementasi demokrasi dalam lingkup organisasi sekolah maupun kondisi sebenarnya di lingkungan masyarakat atau dunia kerja. ***
KontrIbutor : Alfrida Sinnong Lallo dan Agnes Ramti