Home » Guru dan Karyawan SD Santa Agnes Belinyu Hadiri Festival Mapor 2025, Jalin Kedekatan dengan Masyarakat Adat

Guru dan Karyawan SD Santa Agnes Belinyu Hadiri Festival Mapor 2025, Jalin Kedekatan dengan Masyarakat Adat

oleh Kordianus Nodin

Belinyu, YtkNews.id –Suasana meriah dan penuh keakraban terasa di Kampung Adat Gebong Memearong, Dusun Aik Abik, Kabupaten Bangka, dalam perayaan Ritual Adat Nujuh Jerami yang dikemas dalam Festival Mapor 2025. Kehadiran istimewa datang dari para guru dan karyawan SD Santa Agnes Belinyu yang turut serta memeriahkan acara tersebut.

Kehadiran mereka bukan tanpa alasan. Selain untuk mendekatkan diri dengan masyarakat, mereka juga ingin menyaksikan langsung pementasan budaya Nujuh Jerami yang merupakan tradisi turun-temurun masyarakat suku Lom.

Menurut wawancara tim Humas YTKNews SD Santa Agnes dengan salah satu warga asli Kampung Aik Abik, Ritual Adat Nujuh Jerami adalah ungkapan syukur atas hasil panen padi. “Pelaksanaannya tidak terikat pada tanggal tertentu, biasanya mengikuti kalender Cina, yaitu tanggal 13 bulan Mei. Namun, tanggalnya bisa berbeda setiap tahunnya,” jelasnya.

Pada pagi hari, ritual adat menumbuk padi tujuh kali dilakukan oleh masyarakat suku Lom di rumah adat. Sementara itu, rangkaian acara lainnya masih berlangsung hingga sore hari, meskipun detailnya belum sepenuhnya dipahami oleh narasumber karena bukan merupakan tokoh adat.

Kehadiran guru dan karyawan SD Santa Agnes di acara ini merupakan undangan khusus dari salah satu keluarga besar orang tua murid. Hal ini menunjukkan kedekatan dan hubungan baik antara pihak sekolah dengan masyarakat sekitar.

“Kami sangat senang bisa hadir dan menyaksikan langsung kekayaan budaya masyarakat suku Lom. Ini adalah pengalaman berharga bagi kami,” ujar salah satu guru SD Santa Agnes.

Festival Mapor 2025 menjadi ajang silaturahmi yang mempererat hubungan antara SD Santa Agnes Belinyu dengan masyarakat adat Kampung Gebong Memearong. Kehadiran mereka diharapkan dapat memberikan dukungan dan semangat dalam pelestarian budaya lokal.

Reporter: Humas SD Santa Agnes Belinyu

Anda mungkin juga suka