Sungailiat, YTKNews.id – Semangat kebersamaan dan refleksi mendalam mewarnai kegiatan rekoleksi siswa-siswi SD Maria Goretti, dengan tema “Peziarah Muda Merawat Harapan, menjadi Terang dalam Sinodalitas dengan Mereka yang Tertinggal”. Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Jumat, 11 April 2025 di Hotel Sunjaya ini diikuti oleh 37 siswa kelas 6. Kegiatan ini diawali dengan Misa Kudus yang dipimpin oleh Romo Yohanes Agus Riyanto, MSF. Beliau menyampaikan pesan yang mendalam tentang perjalanan hidup. “Sebagai peziarah muda, kita harus senantiasa melangkah maju dengan penuh pengharapan, bahkan Ketika menghadapi berbagai rintangan di sepanjang jalan”, ujar beliau.
Usai mengikuti Misa Kudus yang khidmat sebagai pembuka, kegiatan ini juga disemarakkan dengan sesi ice breaking yang penuh canda tawa. Kehadiran Ibu Fristy sebagai MC terbukti efektif dalam memecahkan suasana yang mungkin masih terasa formal. Dengan berbagai permainan dan aktivitas ringan, beliau mampu menciptakan kegembiraan tersendiri bagi anak-anak.
Acara dilanjutkan dengan pemberian materi pada sesi 1 oleh Ibu Theresia Ndari Winarsih, S.Pd. Beliau menyampaikan bahwa dalam menyambut Tahun Yubileum 2025, Vatikan telah meluncurkan maskot Anime yang terinspirasi dari budaya pop sebagai ikon Tahun Yubileum 2025. Maskot tersebut diberi nama “Luce” yang berarti “Cahaya”. “Ingat anak-anak, kalian semua adalah para Luce kecil yang dipanggil untuk menjadi terang dimanapun kalian berada. Dengan berbuat baik kepada teman, itu seperti menyalakan sedikit cahaya kebaikan. Kalau kalian saling membantu dan tidak bertengkar, itu seperti menciptakan cahaya kedamaian bagi sesama”, ujar beliau. Pembekalan dari Ibu Ndari diakhiri dengan sesi tanya jawab. Beliau mengajak anak-anak untuk berinteraksi dengan pertanyaan-pertanyaan sederhana namun mampu menciptakan suasana yang menyenangkan. Usai pembekalan dari Ibu Ndari, acara dilanjut dengan santap siang.

Menjelang materi selanjutnya, MC Kembali menghidupkan suasana dengan mengajak anak-anak bergoyang bersama sehingga suasana pun menjadi cair. Memasuki sesi kedua, Bp.Yohanes Seran Tahuk, S.Ag. mengambil alih acara, membawa anak-anak pada puncak kegiatan yang sarat makna. Momen ini dirancang sebagai bentuk refleksi mendalam tentang implementasi kasih dalam tindakan nyata. Sebelum mengakhiri sesi, Bapak Seran mengajak anak-anak untuk mengambil waktu hening sejenak dengan iringan alunan musik yang menyentuh, membawa anak-anak mengingat kembali curahan kasih mereka kepada orang-orang terdekat, hingga tak sedikit dari mereka yang meneteskan air mata haru.
Rekoleksi tahun ini diharapkan dapat membawa peziarah muda (Siswa-siswi kelas 6 SD Maria Goretti) untuk belajar bagaimana mereka mampu merawat harapan itu agar semakin kuat dan bersinar. Hidup seperti lentera kecil sebagai penerang dalam kegelapan. Berjalan bersama, saling mendukung, dan menyemangati bagi mereka yang tertinggal dengan semangat sinodalitas.
Reporter: Ida Hastuti