Mentok, YTKNews.id–Aula SD Santa Maria Mentok disulap menjadi panggung budaya yang semarak dalam gelaran Festival Kebhinekaan Global, salah satu puncak kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) semester genap. Ratusan siswa tampil memukau membawakan tarian dan kesenian dari berbagai penjuru Nusantara, mulai dari tari Tor-Tor Batak, tari Kipas Sulawesi, hingga tari-tarian dari Papua, memperlihatkan kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia.
Suasana penuh semangat dan warna begitu terasa sejak pagi. Para siswa tampil mengenakan kostum tradisional yang mereka kreasikan dan penuh makna. Tak hanya menyuguhkan pertunjukan seni, siswa kelas 3 dan 4 turut menghadirkan kelezatan lokal melalui kegiatan bertajuk “Mentok Kota 100 Kue”. Aneka jajanan pasar khas Mentok seperti pangan pelite, kue jongkong, lepat, kue pisang, kue talam, dan banyak lagi disajikan di stan-stan mini yang ditata apik oleh para siswa bersama orang tua dan guru.
Kepala SD Santa Maria, Maria Susanti, menyampaikan rasa bangganya atas antusiasme dan kreativitas siswa. “Festival ini bukan hanya tentang menampilkan tarian atau makanan. Ini adalah cerminan dari semangat gotong royong, keberagaman, dan rasa cinta tanah air yang tumbuh sejak dini di hati anak-anak kita,” ujarnya penuh haru.
Kegiatan ini menjadi momen reflektif sekaligus perayaan keberhasilan P5 yang mengangkat tema “Kebhinekaan Global”, di mana siswa tidak hanya belajar mengenal budaya sendiri, tetapi juga menghargai perbedaan dan keragaman dalam kehidupan sehari-hari.
Suara riuh tepuk tangan, senyum bangga para orang tua, dan aroma jajanan pasar yang menggoda menjadi penutup manis dari rangkaian pembelajaran bermakna ini. Festival ini membuktikan bahwa pendidikan karakter dan budaya dapat disampaikan dengan cara yang menyenangkan, inklusif, dan menggugah semangat cinta Indonesia.