Belinyu, YTKNews.id—Siapa sangka, di balik pagar SD Santa Agnes Belinyu pagi itu, ada cerita tentang tawa, semangat, dan kebersamaan yang memecahkan keheningan. Hari kedua lomba HUT RI ke-80 menghadirkan keceriaan yang tak hanya menghibur, tapi juga meninggalkan kesan mendalam bagi semua yang hadir (20/08).
Dimulai dengan lomba membawa kelereng di atas sendok untuk kelas 1 hingga 3, empat perwakilan tiap kelas maju dengan wajah serius bercampur tegang. Langkah mereka pelan, penuh hati-hati agar kelereng tak jatuh. Begitu ada yang tergelincir, suara tawa penonton pecah bukan mengejek, tapi justru menyemangati agar mereka mencoba lagi sampai garis akhir berhasil dilewati.
Semakin siang, suasana makin memanas. Kelas 4 hingga 6 memasuki arena lomba estafet sarung. Setiap tim bergerak cepat, berpacu dengan waktu sambil menjaga keseimbangan. Sorak-sorai teman-teman mereka seolah tak pernah berhenti, membuat lomba semakin menegangkan sekaligus seru.
Namun puncak acara ada pada lomba memindahkan air sambil bergandengan tangan. Dengan posisi melingkar, peserta berputar mengelilingi ember berisi air, lalu bergantian mengambilnya dan memindahkan ke ember penampungan dalam waktu lima menit. Siapa pun pemenangnya, semua peserta sudah menunjukkan kerja sama yang luar biasa.
Di sela riuhnya perlombaan, Kepala Sekolah SD Santa Agnes, Anselmia Aleksa, S.Pd., tampak tersenyum bangga.
“Anak-anak belajar banyak hari ini tentang sportivitas, kerja sama, dan pantang menyerah. Ini lebih dari sekadar lomba, ini tentang kebersamaan dan semangat kemerdekaan,” ujarnya dengan mata berbinar.
Hari kedua lomba ini tak hanya menghadirkan keringat dan tawa, tapi juga kenangan yang akan selalu melekat di hati anak-anak SD Santa Agnes Belinyu sebuah perayaan kemerdekaan yang sarat makna.
Reporter: Humas SD Santa Agnes