Home » Sayang Dilewatkan! TK Maria Goretti Meriahkan HPS 2025 dengan Lomba Tumpeng Pangan Tradisional

Sayang Dilewatkan! TK Maria Goretti Meriahkan HPS 2025 dengan Lomba Tumpeng Pangan Tradisional

oleh fristytarigan

Sungailiat, YTKNews.id — Dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia (HPS) 2025, suasana ceria dan semangat kebersamaan tampak jelas di halaman TK Maria Goretti Sungailiat, Kamis (16/10/2025). Sekolah menggelar Lomba Membuat Tumpeng dari Olahan Pangan Tradisional yang melibatkan para orang tua murid dari kelas KB, TK A, dan TK B.

Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian perayaan HPS yang bertujuan mengajarkan anak pentingnya mencintai pangan lokal, hidup sehat, dan berbagi dengan sesama. Namun, lebih dari itu, kegiatan ini juga menjadi bentuk pendidikan parenting yang dikemas secara kreatif.

Sebanyak 10 kelompok orang tua murid turut berpartisipasi. Meja-meja lomba tampak berjejer rapi dengan bahan olahan tradisional seperti ubi, pisang, jagung, keladi, bijur, dan labu. Para peserta tampak antusias menata dan menghias tumpeng sesuai ide dan kreativitas masing-masing, sementara guru-guru berkeliling memberikan semangat.

 

dinamika saat lomba membuat tumpeng hasil olahan pangan

“Melalui lomba ini, kami ingin menghadirkan momen kebersamaan antara orang tua dan anak. Anak-anak merasa bangga karena orang tuanya hadir dan ikut berpartisipasi. Mereka bahkan dengan antusias bercerita, ‘Mamaku ikut lomba juga, lho!’,” ungkap Kepala TK Maria Goretti, Christina Dwi Pusparini, S.Pd.

Menurut Christina, keterlibatan orang tua dalam kegiatan sekolah tidak hanya mempererat hubungan keluarga dan sekolah, tetapi juga memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi anak-anak. Mereka belajar tentang kerja sama, kreativitas, serta mengenal ragam makanan tradisional yang sehat dan bergizi.

Banyak anak yang baru pertama kali mencicipi olahan dari bahan-bahan tersebut. Rasa penasaran mereka menjadi pintu pembuka untuk mengenal kekayaan kuliner nusantara. “Kegiatan ini menjadi pengalaman berharga bagi anak-anak, sekaligus kesempatan bagi orang tua untuk menjadi teladan dalam hal kebersamaan dan kepedulian,” tambah Christina.

Setelah waktu lomba berakhir, juri yang terdiri dari Sr. Christin, AK, Ibu Irmina B., dan Ibu Dewi Susanti menilai hasil karya berdasarkan aspek kekompakan tim, kreativitas, kebersihan, serta cita rasa.

para pemenang lomba

Lomba diakhiri dengan makan bersama antara anak-anak, guru, dan para orang tua. Semua tumpeng disantap dengan penuh keceriaan. Momen sederhana ini menjadi penutup yang manis, menggambarkan kebersamaan, rasa syukur, dan cinta terhadap pangan tradisional Indonesia.

“Melalui kegiatan seperti ini, anak belajar bahwa makanan bukan hanya soal rasa, tapi juga tentang cinta, kebersamaan, dan budaya,” tutup Christina dengan senyum hangat.(fyt)

Kontributor: Sisilia Sri Anggrheny

Anda mungkin juga suka