Batam, YTKNews.id— Menjadi paskibra atau pasukan pengibar bendera bagi sebagian pelajar adalah sebuah impian. Tak jarang mereka menyiapkan diri secara khusus untuk mendapatkan kesempatan ini. Seperti yang terjadi pada Eufrasia Cinthya Wardhani dan Lovey Amanda Tanuwidjaja. Keduanya merupakan anggota paskibara SMAK Yos Sudarso Batam saat upacara kemerdekaan RI ke-78 pada 17 Agustus 2023 kemarin.
Dalam upacara yang diikuti oleh seluruh unit Sekolah Yos Sudarso area Batam Center tersebut, keduanya bertugas menjadi pasukan pengibar bendera. Latihan telah mereka lakukan hampir sebulan sebelumnya. Cuaca panas terik dan hujan pun diterjang demi menampilkan performa yang terbaik di hari upacara yang sakral bagi seluruh rakyat Indonesia itu. Namun, meskipun persiapan telah dilakukan sebaik mungkin, peristiwa insidental masih kerap mengintai.
putri ini mengalami kejadian di luar dugaan saat bertugas. Ketika menjalankan pengibaran, sepatu keduanya terpaksa lepas karena terjerat tanah lumpur yang menggenangi lapangan upacara. Ya, kota Batam memang sedang dilanda cuaca hujan sehari jelang upacara dilakukan. Alhasil, tanah lapangan yang telah diratakan dan dipersiapkan untuk upacara pun berubah menjadi medan berlumpur.
“Saat berdiri tegak di posisi awal, sepatu saya sudah tertanam di dalam lumpur, jadi saat langkah tegak maju pertama, (sepatu) sudah mau terlepas,” ungkap Cinthya mengawali cerita. Hal senada juga diungkapkan oleh Lovey. Ia pun mengalami hal yang sama lantaran kondisi lapangan yang kurang mendukung saat itu.
“Saya mencoba untuk menahan sepatu agar tidak lepas, namun saat di depan barisan SD tiba-tiba sepatu saya terlepas, tetapi saya tetap melanjutkan tugas dan meninggalkan sepatu saya di sana,” kata Cinthya lagi. “Saya ingat pesan kakak pembina, mau sepatu kalian copot, topi copot, berlumpur, becek, maju saja terus. Makanya saya tetep maju,” tambah Lovey dengan bangga.
Tidak mudah menjalankan tugas pengibaran bendera di tanah yang berbatu. Lovey dan Cinthya pun membagikan pengalaman yang mereka alami saat kejadian. “Saya menjadikan kaos kaki putih itu sebagai alas kaki saya. Kaki saya sedikit terasa sakit karena mengenai atau menginjak batu yang ada di sana, tetapi karena sedang bertugas jadi saya harus bergerak profesional dengan menahan rasa sakit tersebut,” kata Cinthya. “Walaupun disitu banyak batu, sudah tidak kerasa sakit di kaki karena ketutup rasa semangat,” tambah Lovey. Uniknya, walaupun keduanya tidak memakai sepatu dan berbaris di atas tanah berbatu, tetapi tidak ada luka sedikit pun di kaki keduanya usai pengibaran dilakukan.
Sikap yang ditunjukkan oleh kedua paskibra ini tentu saja menuai kekaguman dari banyak pihak. Tidak terkecuali orang tua mereka. “Awalnya mama kaget ngeliat sepatu saya hilang satu yang sebelah kanan, terus pas mama ngeliat dua-duanya hilang tapi saya tetap ngelanjutin tugas saya sampe selesai katanya mama bangga karena saya tetap bertanggung jawab dengan tugas saya di lapangan,” ungkap Lovey sambil tersenyum. Cinthya pun mengungkapkan hal yang sama, “Orang tua saya tersenyum dan menyemangati saya saat itu. Orang tua saya bangga karena saya telah melaksanakan tugas dengan baik dan lancar.”
Sumiyati, S.Pd., M.M., selaku Kepala SMAK Yos Sudarso pun ternyata menyimpan rasa bangga yang sama pada paskibra SMAKYS tahun 2023 ini. “Paskibra Yos Sudarso 2023 turut andil menciptakan kekhidmatan upacara lebih terasa di tahun ini. Apalagi formasi yang bertambah dari tahun sebelumnya serta semangat yang luar biasa membuat saya salut atas kegigihan mereka mulai dari latihan intens di bawah teriknya matahari selama kurang lebih 3 minggu,” ujarnya mengawali. “Anak-anak paskibra juga membantu sekolah melalui gotong royong bersama OSIS dan Pramuka mempersiapkan lapangan agar kondusif untuk area gerak baris-berbaris mereka. Namun, H-1 cuaca hujan terus sehingga pada saat hari 17 Agustus mereka harus berjuang agar tetap memberikan persembahan baris-berbaris yang terbaik,” tambahnya lagi. “Saya sungguh terharu atas semangat yang luar biasa dari anak-anak. Saya merasakan tanggung jawab dan nilai nasionalisme yang tinggi pada diri mereka sehingga membuat mereka bisa bertahan dan menjadi paskibra terbaik 2023,” pungkasnya.
Penampilan tim paskibra SMAKYS memang pantas mendapat decak kagum. Kondisi lapangan yang berubah tidak mengubah semangat dan tanggung jawab serta profesionalitas mereka dalam menjalankan tugas. Tidak hanya Cinthya dan Lovey, keseluruhan tim paskibra tetap menampilkan performa terbaik hingga pengibaran bendera tetap berlangsung lancar dan khidmat. Tim Paskibra SMAKYS, kalian luar biasa! MERDEKA! (***)
Reporter : Dwiky Natalia