Pangkalpinang, YTKNews.id — 16 Oktober merupakan tanggal diperingatinya Hari Pangan Sedunia atau biasa disebut dengan HPS. Tahun ini, SMP Santa Theresia kembali mengadakan kegiatan berkaitan dengan HPS. Rangkain kegiatan yang dilaksanakan diantaranya terdiri dari sosialisasi HPS, Aksi Donasi, dan Cooking bersama. kegiatan sosialisasi HPS dilaksanakan di dalam kelas masing-masing dengan dipandu Bapak dan Ibu Wali kelas pada 6 Oktober 2023. Pada kegiatan ini, anak-anak diajak kembali untuk melihat bagaimana situasi dan kondisi pangan di dunia, khususnya di Indonesia. Tanya jawab dilakukan pada kegiatan ini, bahkan tak sedikit anak-anak yang sharing pendapat mereka mengenai peran pentingnya para penghasil pangan di Indonesia.
Selain itu, kegiatan Aksi Donasi juga dilakukan yakni anak-anak diajak untuk menyisihkan uang saku secara sukarela. Hasil kegiatan ini akan diserahkan kepada Keuskupan Pangkalpinang. Melalui kegiatan ini, anak-anak diajak untuk “sharing is caring” bahwa ternyata di luar sana masih banyak yang membutuhkan uluran tangan dari kita. Anak-anak juga lebih memaknai bahwa dengan berbagi, itu merupakan salah satu bentuk nyata dari kasih.
Akhirnya rangkaian HPS ditutup dengan kegiatan cooking bersama. Kegiatan ini dilaksanakan pada Jumat, 20 Oktober 2023 yakni memasak dengan tema tertentu. Tema bahan pokok untuk masing-masing jenjang berbeda, bahan pokok Ubi (Kelas 7), Singkong (Kelas 8), dan Kentang (Kelas 9) yang akan dikreasikan sesuai kreatifitas kelompok.
“Kegiatan ini di luar ekspetasi …” ungkap Ibu Lan Cen, Kepala SMP Santa Theresia, sembari mengekpresikan kekaguman kreatifitas anak-anak.
Bagaimana tidak, hasil-hasil olahan bahan yang sudah ditentukan sangat beragam dan bervariasi. Ubi yang terlihat sederhana diolah menjadi kolak, klepon, donat, dango, bola-bola ubi lumer, bolu kukus ubi kuning, mochi, bijur bulat, candil ubi, ubi crispy, dan churos ubi. Anak-anak kelas delapan juga tak kalah kreatifnya, si singkong disulap menjadi sempol singkong, klepon, kroket singkong, stik singkong, lemet, singkong Thailand, klepon, bakwan singkong, kolak, bola singkong mozzarella, tela-tela, dan donat singkong. Kelas Sembilan pun juga tak mau kalah, kentang-kentang yang dibawa juga diolah menjadi makanan yang lezat seperti pillow potato, corndog kentang, sosis kentang gurita, potatoes mozzarella bubble crumbs, bola-bola kentang, potato pillow, honey butter potato chips, dan sambal goreng kentang.
Setiap kelompok wajib membuat tiga porsi yakni untuk juri, orangtua dan dimakan bersama dalam kelompok. Untuk itu, sekolah juga mengundang orangtua untuk turut mencicipi hasil masakan anak-anak sembari menjemput sehingga orangtua juga dapat menyaksikan bagaimana menariknya hasil kreasi para siswa. Selain itu, pada kegiatan memasak ini, anak-anak tidak diperkenankan menggunakan bahan bumbu instan, sehingga selain melatih kreatifitas mereka, anak-anak diajak untuk lebih mengutamakan makanan sehat untuk dikonsumsi.
Reporter: Marcelina Sandra Dewi