Pangkalpinang, YTKNews.id – Setiap tahun Gereja Katolik merayakan Hari Pangan Sedunia (HPS). Untuk tahun ini, tema yang diambil adalah “Pertanian, Penyedia Pangan Bagi Semua”, dengan terinspirasi dari injil Matius 25:35 : “Ketika Aku Lapar Kamu Memberi Aku Makan”. Tema ini mengajak umat Katolik khususnya dan masyarakat luas serta pemangku kepentingan di bidang pertanian untuk menghargai petani, buruh tani, tanaman pangan dan lahan pertanian serta produk turunannya menjadi perhatian bersama.
Bertolak dari hal tersebut di atas maka SD Santo Paulus I menggelar kegiatan olah pangan dari hasil bumi (bukan pabrikan) dan Pementasan Kearifan Lokal (P5). Jumat (13/10/2023), gelar olah pangan dilaksanakan di lapangan dan Pementasan Kearifan Lokal (P5) dilaksanakan di aula SD Santo Paulus I. Kegiatan tersebut diikuti oleh kelas I sampai kelas VI.
“Dengan kegiatan HPS kita belajar mengenal dan makan makanan olahan yang sehat dan bukan pabrikan seperti singkong dan pisang rebus, pudding jagung, bubur kacang hijau, dan lain-lain.” pungkas Natalia Murwantini selaku Kepala Sekolah.
Untuk gelar olah pangan melibatkan orangtua dari berbagai jenjang kelas. Bahan olah pangan yang digelar antara lain : ubi jalar, singkong, jagung, ketan, keladi, kacang-kacangan, pisang, buah-buahan, dan kentang dan orangtua menyambut baik kegiatan olah pangan yang diselenggarakan oleh sekolah.
“Ketika dunia sedang mengalami krisis pangan maka kepala Negara di dunia mengadakan rapat bersama untuk mencari solusi bagaimana negara-negara yang mengalami krisis pangan mendapatkan makanan-makanan yang bergizi demikian yang melatar belakangi adanya Hari Pangan Sedunia. Tantangan kita adalah ketika kita membawa bekal dari rumah ke sekolah jangan sampai bekal itu tidak di makan atau berserakan di lantai karena masih banyak orang-orang di luar sekolah kita yang susah mendapatkan makanan. Mari kita hargai makanan yang sudah disajikan orangtua kita dengan penuh rasa syukur, jangan sampai negara kita, khususnya propinsi Bangka Belitung mengalami krisis pangan. Dan yang lebih penting kita harus menjaga kesehatan dan kebersihan.” tutur Herman Susanto dalam acara HPS di SD Santo Paulus 1.
Pementasan Kearifan Lokal (P5) bukan hanya untuk anak-anak kelas I, II, IV, dan V tetapi juga diikuti oleh anak-anak kelas III dan VI. Acara itu sendiri selain membaca puisi dan tarian, juga ada lagu-lagu daerah Bangka seperti : Yok Miak, Tekeneng Kek Mak, Ngumpol-ngumpol, Men Sahang La Mirah, dan Seni Budaya Kite. Setelah acara pementasan dilanjutkan dengan menyantap makanan yang sudah dipersiapkan oleh para orangtua.
“Semoga makin ke depannya kita diharapkan bisa untuk lebih menghargai makanan kita, karena tidak semua orang dapat menyantap makanan yang kita makan sehari-hari.” pungkas salah satu orangtua murid kelas V.
Penulis: Hero