Tanjung Balai, YTKNews.id—-Suara demokrasi berkumandang begitu kuat di SMP Santo Yusuf Karimun dan berlangsung unik. Pasalnya, hal itu, terjadi dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) . Siswa-siswi maupun majelis guru, dan staf tata usaha pun turut mempraktikkan nilai-nilai demokrasi, musyawarah-mufakat dan kepemimpinan. Semuanya itu bergulir dengan semangat yang membara.
“Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SMP Santo Yusuf Karimun bertujuan untuk membekali siswa dengan pemahaman yang kuat tentang prinsip-prinsip Pancasila dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya,” kata Nahar salah seorang fasilitator.”
Salah satu implementasi terbesar dari proyek ini adalah pemilihan ketua dan wakil Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) yang dipraktikkan sebagai demokrasi di lingkungan Pendidikan,” sambungnya dengan wajah ceria.
Proses ini dimulai dengan edukasi tentang nilai-nilai Pancasila melalui pemaparan dari fasilitator P5 di kelas, diskusi, dan lokakarya yang menarik perhatian siswa. Mereka belajar tentang pentingnya demokrasi sebagai prinsip utama dalam sistem pemerintahan negara Indonesia dan bagaimana menerapkan musyawarah-mufakat dalam pengambilan keputusan.
Kemudian, peserta didik kelas 7-9 secara aktif terlibat dalam pemilihan ketua OSIS dan wakilnya. Calon-calon ketua OSIS telah mendapat panduan untuk melakukan kampanye yang berlandaskan etika dan nilai-nilai Pancasila. Mereka mempresentasikan visi dan misi mereka, menekankan pentingnya partisipasi aktif seluruh siswa dalam proses demokratis ini.
Pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS diikuti oleh tiga paslon. Calon ketua dari kelas 8 dan wakil dari kelas 7. Sehari sebelum pemungutan suara diadakan debat antara paslon. Para penanya yaitu, kepala sekolah, Pembina OSIS, guru dan ketua OSIS sekarang. Dalam debat tersebut dipandu oleh 2 orang moderator. Para paslon sangat antusias dalam memberikan jawaban terhadap setiap pertanyaan yang disampaikan. Dalam debat tersebut unik karena dihadiri oleh orang tua para paslon, sampai selesai.
Keesokan harinya dilakukan pemungutan suara. Pemungutan suara dilakukan secara terbuka, secara online, memungkinkan siswa untuk melihat proses demokrasi secara langsung. Proses ini mencerminkan nilai-nilai transparansi dan integritas yang menjadi bagian dari Pancasila.
Hasilnya, Pasangan Nomor 1 terpilih sebagai ketua dan wakil ketua OSIS. Paslon berjanji untuk memimpin dengan adil dan berdasarkan musyawarah-mufakat, sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Kepala Sekolah Theresia Sulastri, menyampaikan kebanggaannya terhadap partisipasi siswa dan majelis guru dalam projek ini. Kepala Sekolah menekankan pentingnya memahami dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, dan juga berharap agar proyek ini dapat terus berlanjut dan menjadi bagian integral dari kurikulum sekolah. Bahkan beliau gembira melihat proses pemilihan ketua dan wakil yang prosesnya seperti demokrasi di Negara Indonesia mulai dari kampanye, debat sampai ke pemungutan suara.
Kegiatan ini sebagai pendukung tema suara Demokrasi dalam Projek P5, diharapkan dapat melatih siswa dalam berpikir kritis dalam menyuarakan pendapat serta gagasannya tentang bagaimana membantu mengembangkan kegiatan sekolah untuk menwujudkan sekolah yang maju sesuai dengan visi dan misi sekolah SMP Santo Yusuf Karimun.
Hal yang berbeda diungkapkan oleh Pembina OSIS Aloysia Reni Setyawati bahwa dia bangga dengan para paslon yang mempersiapkan visi misi yang dapat dikerjakan demi kemajuan sekolah. Bahkan partisipasi siswa kelas 7 yang sangat antusias dalam melaksanakan kampanye demi kemenangan paslon yang mereka dukung. (In)
Kontributor : Alfrida Sinnong Lallo