Batam, YTKNews.id—Mahasiswa STIE Bentara Persada melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Baloi Kolam. Kegiatan KKN mengangkat tema “Teknologi Tepat Guna” didampingi Dra. Brigida Endah Nuraeni, M.M sebagai dosen pembimbing, Kegiatan selama 10 ,ditutup pada 04 Mei 2024.
Mantan orang nomor satu STIE BP, Romo Pilifus Junianto, S.S., M.M, menyebut KKN sebagai salah satu kurikulum belajar yang wajib. “KKN adalah salah satu kurikulum yang wajib dilakukan Mahasiswa sebagai bentuk pengabdian kepada Masyarakat,” Romo Pilifus.
Selain itu, kata imam dari konggregasi SS.CC ini, KKN juga menyalurkan ilmu yang didapat dari proses belajar mengajar di kampus. kata Pilifus dalam sambutannya.
Kegiatan yang dihadiri oleh Ketua RT, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat Baloi Kolam, memberi semangat dan motivasi kepada mahasiswa KKN. “Kami berharap agar warga masyarakat Baloi Kolam dapat berkerjasama dengan mahasiswa agar kegiatan KKN menjadi kesuksesan kita bersama,” tegas Romo Pilips di akhir sambutannya.
Lantas, Irenius Rana, ketua RT 008 Baloi Kolam mengungkapkan rasa bangga atas kegiatan KKN kampus yang kini diklelola Yayasan Tunas Karya (YTK) itu. “Kami merasa bangga dengan kehadiran Mahasiswa STIE Bentara Persada,” tandas Ireneus Rana.
“Kami warga Masyarakat Baloi Kolam 95% adalah para perantau dari berbagai daerah yang dating mengadu nasib di Kota Batam. Kegiatan KKN ini merupakan pengalaman baru buat kami warga Baloi Kolam,” imbuh Irene.
Selain itu, Dra. Brigida Endah Nuraeni, M.M, kegiatan KKN dapat membantu masyarakat untuk meningkatkan kreatif ekonomi rumah tangga. “Supaya tercapai tujuan ini, perlu adanya kerjasama antar warga dan Mahasiswa,” tutur Brigida Endah Nuraeni, di hadapan para warga masyarakat yang hadir pada acara pembukaan KKN, 24 Maret 2024 di depan halaman Kapela “Santo Don Bosco” Baloi Kolam.
Herto Simamora selaku ketua KKN menuturkan mekanisme dan aksi nyata mahasiswa KKN. “Kami akan membantu warga masyarakat mengolah barang bekas menjadi barang yang bermanfat dan bernilai ekonomis, kami akan mengajarkan masyarakat untuk membuat barang bekas menjadi meja, kursi, sabun cuci piring, vas bunga, tas, tempat gelas, rak dinding dan paving block, tegas Herto.
Anggota KKN yang lain, Yesita Elizabert menjelaskan proses pembuatan sabun cuci piring dari kulit buah naga, jeruk nipis, texapon, air dan garam. “Kulit buah naga diblender lalu diaduk bersamaan dengan bahan baku yang lain kemudian didiamkan selama 24 jam. Tahapan terakhir masukkan adonan yang telah didiamkan ke dalam botol lalu siap digunakan,” jelas Elizaberth. (in/nys)
Kontributor : Silvester / Yesita Elizabert.