Home » Dari Nol ke Puncak Podium: Kisah Inspiratif SMP Santa Maria

Dari Nol ke Puncak Podium: Kisah Inspiratif SMP Santa Maria

oleh Suwito

Mentok, YTKNews.id–Siapa sangka, dengan waktu persiapan yang sangat terbatas, SMP Santa Maria mampu menorehkan prestasi gemilang dalam Lomba Pawai Tingkat Kabupaten Bangka Barat? Tak sampai 24 jam persiapan dilakukan, tim hebat ini berhasil meraih juara 2 untuk jenjang SMP. Di balik kemenangan ini, tersimpan kisah perjuangan yang inspiratif.

Bayangkan saja, para siswa dan guru harus merancang koreografi, membuat kostum, dan berlatih tanpa henti dalam waktu kurang dari sehari. Namun, semangat pantang menyerah dan kekompakan tim berhasil membawa mereka meraih kemenangan.

Tampil memukau di podium kehormatan

“Awalnya kami merasa sangat terbebani dengan waktu yang begitu singkat,” ujar Riko Zulkarnain, guru seni SMP Santa Maria yang menjadi inisiator. “Namun, kami saling menyemangati dan bekerja sama dengan maksimal. Setiap kesulitan yang kami hadapi justru menjadi motivasi bagi kami untuk terus berjuang,” pungkasnya.

Kemenangan SMP Santa Maria dalam Lomba Pawai HUT ke-79 RI pada 22 Agustus 2024 ini bukan hanya sekadar prestasi semata, tetapi juga sebuah pernyataan sikap terhadap pentingnya melestarikan budaya bangsa. Melalui tarian medley yang memukau, mereka berhasil memikat hati para juri dan penonton, sekaligus menanamkan rasa cinta terhadap budaya Indonesia di kalangan generasi muda.

Dalam pawai tersebut, SMP Santa Maria menampilkan Tarian Medley dari empat daerah yakni Bungong Jumpa, Sajojo, Jali-Jali, dan Ge Mu Fa Mi Re. Melalui pertunjukan ini, mereka mengajak seluruh warga Bangka Barat yang menyaksikan untuk merasakan dan menghargai kekayaan budaya Indonesia dari Sabang hingga Merauke.

“Kami ingin menunjukkan bahwa budaya Indonesia itu kaya dan beragam,” ungkap Letisia Pare, Kepala SMP Santa Maria. “Dengan menampilkan tarian-tarian dari berbagai daerah, kami berharap dapat menginspirasi siswa-siswa lainnya untuk lebih menghargai dan melestarikan warisan budaya bangsa,” tambahnya.

Dengan prestasi ini, satu-satunya sekolah menengah Katolik di Mentok itu kembali membuktikan bahwa mereka mampu bersaing dan memberikan kontribusi positif dalam setiap kesempatan, terutama dalam mengharumkan nama sekolah dan melestarikan budaya Nusantara. (Swt)

Reporter: Tarsisius
Foto: Shelina & Vanessa

Anda mungkin juga suka