Mentok, YTKNews.id– Ada suasana berbeda di TK Santa Maria saat pengambilan hasil MID Semester Ganjil pada Jumat, 11 Oktober 2024. Sebelum pembagian nilai, sekolah menggelar sesi parenting yang menarik perhatian para orangtua. Kegiatan ini diadakan untuk menjawab kekhawatiran mereka terkait meningkatnya kasus penularan flu Singapura yang menjangkiti beberapa siswa dalam dua pekan terakhir.
Flu Singapura, atau dikenal secara medis sebagai Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD), sering kali muncul di tengah pergantian musim kemarau ke hujan. TK Santa Maria, dalam rangka memberikan edukasi, mengundang petugas Puskesmas setempat, dr. Agnes Br Sihombing, bersama tiga tenaga medis lainnya untuk memberikan penjelasan lebih lanjut.
Dalam penjelasannya, dr. Agnes yang energik dan penuh semangat menjelaskan bahwa penyakit HFMD sudah ada sejak tahun 2000 dan dapat menular melalui cairan atau lendir dari hidung, tenggorokan, serta lepuhan pada kulit penderita. “Penyakit ini sangat mudah menyebar melalui kontak langsung,” jelasnya. Gejala awalnya meliputi demam, nyeri tenggorokan, penurunan nafsu makan, serta rasa nyeri di tubuh. Setelah itu, akan muncul ruam di kulit serta bintik-bintik merah di telapak tangan dan kaki.
Untuk pencegahan, dr. Agnes menekankan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). “Cuci tangan dengan sabun, jaga kebersihan, dan segera laporkan ke petugas kesehatan jika ada gejala,” ujarnya, sambil mengingatkan orangtua agar tidak panik. “Jika anak terkena flu Singapura, istirahatkan di rumah selama 10 hari. Banyak minum dan makan akan membantu mempercepat pemulihan dan mencegah penularan lebih lanjut.”
Menariknya, kesaksian dari Kim Miu, salah satu orangtua murid yang anaknya terkena HFMD, menambah rasa lega bagi para orangtua yang hadir. “Penyakit ini tidak seseram yang dipikirkan. Anak saya tetap aktif dan cepat sembuh setelah banyak minum dan makan. Jadi, jangan terlalu khawatir,” katanya dengan tenang.
Sesi parenting ini diharapkan bisa meredakan keresahan para orangtua, serta meningkatkan kewaspadaan tanpa menimbulkan kepanikan berlebihan. Dengan pengetahuan yang memadai, diharapkan para orangtua lebih siap menghadapi situasi ini dan menjaga anak-anak mereka tetap sehat.
(Ida Simangunsong)