Dalam upaya memperluas wawasan dan pengalaman belajar siswa tentang manfaat pengolahan sampah, SMP Santa Maria Mentok mengadakan kegiatan Field Trip (kunjungan belajar) ke desa Air Limau, tepatnya di Bank Sampah Sepakat, pada Kamis (17/10). Kegiatan ini diikuti oleh seluruh peserta didik SMP Santa Maria, guru, staf kependidikan, dan orang tua siswa. Dalam kegiatan ini, hadir Kepala Desa Air Limau, Mexsi Diansa, bersama seluruh pengurus Pemerintahan Desa Air Limau, serta Kepala Bidang Pengelolahan Sampah dan Lingkungan, Ferri Ardami.
Dalam pemaparannya, Mexsi Diansa menjelaskan bahwa Bank Sampah Sepakat telah hadir sejak tahun 2020. “Bank sampah ini dibentuk untuk mengurangi penumpukan sampah yang terjadi di Bangka Barat. Di Bank Sampah ini, sampah organik dan anorganik diolah menjadi barang yang bermanfaat, seperti pupuk untuk tanaman, tas dari barang bekas, dompet dari bungkus teh kotak, dan kerajinan tangan dari bungkus rokok yang bernilai tinggi,” tuturnya.
Mexsi juga menjelaskan bahwa konsep bank sampah tidak hanya dapat diterapkan di sekolah, tetapi juga bisa dilakukan oleh peserta didik di rumah masing-masing. Ia menambahkan, “Kami bekerja sama dengan Pegadaian untuk mengadakan tabungan Bank Sampah. Jadi, kalau ada yang mau menabung, bisa langsung ke kami atau ke Bank Sampah Dinas Lingkungan Hidup Bangka Barat. Saya mengajak semua peserta didik untuk mulai menjaga lingkungan. Tidak perlu berpikir bagaimana cara mengubah dunia, tetapi mulailah dengan mengubah diri sendiri, terutama dalam hal pemanfaatan sampah. Satu kata yang menjadi motto dalam hidup saya dan yang saya ingin sampaikan kepada kalian adalah ‘Bermanfaatlah.'”
Pemaparan yang inspiratif dari Mexsi Diansa ini mendapatkan sambutan positif dari seluruh peserta didik yang hadir di gedung utama Bank Sampah Sepakat.
Kepala Bidang PSDK, Ferri Ardami, juga menyampaikan rasa syukur atas kunjungan dari SMP Santa Maria ke Bank Sampah Sepakat. “Kami berharap bahwa melalui kegiatan ini, seluruh peserta didik dapat membawa bekal yang baik untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.
Letisia Pare, Kepala Sekolah SMP Santa Maria, memberikan tanggapan positif terhadap kegiatan ini. “Kunjungan ini sangat berharga bagi kami, tidak hanya sebagai bentuk pembelajaran tentang pengolahan sampah, tetapi juga sebagai langkah nyata untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik. Kami berharap siswa-siswa kami dapat menerapkan ilmu yang didapat di Bank Sampah Sepakat ini dalam kehidupan sehari-hari mereka. Pendidikan lingkungan adalah bagian penting dari pembentukan karakter dan kepedulian sosial mereka,” ujarnya.
Kegiatan Field Trip ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi siswa SMP Santa Maria untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan mengimplementasikan cara-cara kreatif dalam mengolah sampah, sehingga dapat menciptakan perubahan positif di masyarakat.
Reporter : Auryn & Tarsisius
Foto : Fannie & Vannesa