Pangkalpinang, YTKNews.id- SMA Santo Yosef menyambut Tahun Baru Imlek dengan meriah dimana seluruh anggota komunitas sekolah yang terdiri dari beragam suku dan agama ikut bergembira dalam mengikuti kegiatan dengan mengenakan baju bernuansa merah.
Sempat tidak diadakan karena pandemi Covid-19, tahun ini sekolah kembali mengadakan Imlek bersama dengan diisi berbagai acara yang disambut antusias oleh para siswa. Kegiatan dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Tak ketinggalan, Klub Barongsai Saudara juga tampak memeriahkan perayaan tersebut, karena sudah jelas Imlek tanpa barongsai rasanya tentu kurang lengkap.
Pada kesempatan tersebut, Kepala SMA Santo Yosef, Frans S.Pd.Ekop., mengajak siswa agar dapat bergabung di ekstrakurikuler Seni Barongsai karena sekolah sudah memiliki fasilitas barongsai sendiri.
“Barongsai sudah menjadi bagian dari budaya, mari anak-anak yang berminat untuk mengembangkan bakat agar lebih terampil membawakan tarian barongsai,dipersilakan bergabung dengan ekstrakurikuler seni barongsai,” Kata Frans, Jumat (28/1/2022).
Dilansir dari laman web CNN Indonesia, Barongsai telah hadir sejak 1500 tahun silam. Pertunjukan seni ini bermakna untuk mengusir hal-hal buruk yang akan terjadi.
Ada beberapa versi sejarah Barongsai. Salah satunya Nian atau monster yang merupakan versi paling populer. Alkisah, pada masa Dinasti Qing, di sebuah wilayah di Tiongkok, ada monster yang mengganggu ketenteraman penduduk setempat. Kehadirannya sampai-sampai menimbulkan keresahan dan ketakutan. Pada saat itu, muncul singa atau Barongsai yang menghalangi monster tersebut. Monster itu kalah dan lari tunggang-langgang. Singa itu pun pergi, meninggalkan penduduk yang sudah merasa aman.
Di era modern, Pertunjukan Barongsai kerap dihadirkan di festival-festival dalam kebudayaan Cina untuk membawa keberuntungan dan mengusir roh-roh jahat. (N. Yuliasari)