Tanjungpinang, YTKNews.id – SMP Katolik Tanjungpinang merupakan salah satu sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan Tunas Karya. Kini, sekolah yang berada di tanah Melayu sejak tahun 1962 tersebut mengangkat pelajaran Budaya Melayu sebagai muatan lokal dan menanamkan nilai-nilai karakter yang ada pada pelajaran tersebut kepada siswa.
Di tengah arus globalisasi yang begitu deras, membuat budaya lokal kian tergerus. Seperti yang diketahui, proses globalisasi itu sendiri disebabkan oleh berbagai faktor seperti perkembangan teknologi, ilmu pengetahuan, dan sebagainya yang kemudian berpengaruh pada karakter siswa. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan karakter siswa di sekolah. Membangun karakter ini juga tidak terjadi dalam sekelip mata melalui nasihat atau perintah, tetapi juga memerlukan teladan, kesabaran, serta kebiasaan yang baik.
“Di mana bumi dipijak, disitu langit dijunjung, artinya di mana kita berada, harus mengikuti dan menghormati adat istiadat di tempat tinggal kita sekarang yaitu di tanah Melayu,” ujar Selamat Simarmata, S.Si selaku kepala sekolah. Beliau juga mengatakan melalui pelajaran Budaya Melayu yang sudah berjalan 2 tahun ini diharapkan siswa memiliki pengetahuan, keterampilan, dan perilaku aktif dalam melestarikan dan mengembangkan budaya Melayu khususnya di SMP Katolik.
Adapun pelajaran Budaya Melayu itu sendiri mencakup adat istiadat, sopan santun, permainan rakyat, kesenian, pakaian adat, lingkungan sosial budaya, dll. Sejauh ini, karakter yang sudah ditanamkan kepada siswa yaitu sopan santun, melestarikan permainan rakyat, dan menggunakan pakaian kurung Melayu setiap hari Jumat di sekolah. Baju kurung memiliki makna filosofis bahwa orang yang memakainya di “kurung” apabila memakai pakaian tersebut harus menjaga dan pelihara aib dan malu. Bentuknya juga longgar dan menutup tangan hingga kaki.
“ Semoga melalui pelajaran Budaya Melayu ini siswa memiliki sikap yang selaras dengan aturan yang berlaku,” ungkap Milawati Agustina, S.Pd selaku guru Budaya Melayu.
Penulis : Milawati