Pangkalpinang, YTKNews.id–-Suasana di SMK Tunas Karya pada hari itu, 17 September 2022, tampak berbeda. Pak Ali, sang Pramusaji SMK Katolik satu-satunya di Provinsi Bangka Belitung ini, terlihat mengatur meja kursi kelas. Tetapi tidak seperti biasanya, susunan meja tidak seperti biasanya. Bahkan terlihat Ali juga memasang pengeras suara, dan peralatan lainnya.
Lantas, guru lain ada pun menggeser dan meletakan meja dalam bentuk deretan meja di luar ruangan dan menyiapkan pernak-pernik lainnya.
Kesibukan pagi itu ternyata untuk persiapan acara penyerahan penghargaan 25 tahun kesetiaan kerja kepada kedua legenda hidup di sekolah yang bertetanggaan dengan SD Theresia I ini. Mereka adalah, Kepala Sekolah SMK Tunas Karya, P. Suwarjo, S. Pd dan juga guru senior lain, Rita Budiarti, S.Pd.
Acara tersebut pun mulai sesuai jadwal, tepat pukul 09.00 WIB. Acara ini menjadi luar biasa, karena hadir dalam acara ini, Sekretaris Yayasan Tunas Karya (YTK), Alberthus Christian mewakili Pengurus. Di sisi Suwarjo, ada pasangan hidupnya alias istri, ikut mendampingi. Begitu pun dengan Rita. Di sisinya, sang suami ikut mendampingi.
Perayaan ini pun menjadi unik juga karena dibuka dengan doa oleh seorang biarawati, Suster Modesta SSpS. Sedangkan ucapan selamat kepada undangan, disampaikan oleh Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Kurikulum Lidwina Lan Cen, S. Ag. Dalam sambutannya itu, mewakili komunitas sekolah, Lan Cen juga menyampaikan proficiat kepada Suwarjo dan Rita.
“Proficiat dan terima kasih kepada Bapak Suwarjo dan Ibu Rita atas pengabdian dan dedikasi yang telah diberikan selama 25 tahun ini di SMK Tunas Karya,” ucap Wakasek bidang Kurikulum ini.
Sedangkan, Sekretaris YTK, Albertus Christian yang mewakili Pengurus YTK tidak hanya memberi kata sambutan. Mantan Kepala SD Regina Pacis Tanjungpandan dan SD St Yusuf Tanjung Balai Karimun ini, juga memberi cendera mata dan penghargaan kepada kedua guru YTK yang setia itu. “Saya menghaturkan proficiat dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pak Suwarjo dan Bu Rita atas kesetiaan dan pengabdian selama 25 tahun ini di lingkup kerja Yayasan Tunas Karya,” ungkap Alberthus Christian.
Curahan Rasa Pak Suwarjo dan Bu Rita
Ungkapan rasa dimulai oleh Rita. ”Pada awal mengajar, tahun 1997, jurusan di SMK Tunas Karya baru dua, yakni Akuntansi dan Pemasaran, gurunya masih sedikit. Namun demikian , kami selalu kompak dalam menjalankan tugas,” ungkap Rita mengawali curah rasa.
Rita juga menceritakan berbagai pengalaman menariknya selama mengajar di SMK Tunas Karya. Selama pengabdiannya di SMK Tunas Karya, ternyata ibu dari dua orang putri ini pernah menjabat kepala sekolah selama 7 tahun yakni sejak tahun 2007 sampai dengan tahun 2014.
Sedikit mengejutkan ketika tiba saat Suwarjo memberikan curahan rasanya. Walaupun saat ini, ia menjadi Kepala Sekolah SMK yang bereputasi tersebut, tetapi pada awalnya, ia tidak pernah bercita-cita jadi guru.
“Jujur, sebenarnya cita-cita awal bukan menjadi guru. Pada masa sekolah menengah saya mendaftar di sekolah non guru yaitu Sekolah Perawat Kesehatan sebelum akhirnya masuk Sekolah Teknik Menengah,” kisah Suwarjo.
Namun, kata Kepala Sekolah SMK Tunas Karya ini lagi, jalan hidup menjadi berubah setelah lulus STM. “Saya mendaftar ke salah satu IKIP swasta di Lampung, mengambil program studi Matematika. Dari situlah tumbuh kecintaan untuk menjadi guru,” tutur beliau. *(sfn)*
Penulis : Lukas Parjiyo