YTKNews.id---Perkembangan ilmu pengetahuan saat ini berkembang sangat pesat. Muncul banyak penemuan-penemuan baru yang dapat membantu kinerja manusia. Salah satunya adalah gadget atau dalam istilah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebut gawai. Gawai sebagai salah satu bukti perkembangan ilmu pengetahuan merupakan alat yang memiliki berbagai macam fungsi. Fungsi tersebut anatara lain membantu manusia untuk berkomunikasi dengan jarak yang jauh, memperoleh informasi, sarana hiburan, membantu pekerjaan, dan lainnya, Kebutuhan akan gawai ini meningkat cukup pesat. Tidak mengherankan manusia masa kini sangat tergantung dengan gawai yang multifungsi. Di dunia pendidikan sendiri, anak-anak sudah mulai menggunakan gawai sebegai sarana memperolh informasi ataupun sekedar sebagai sarana bermain. Namun dibalik suksesnya gawai sebagai salah satu alat yang sangat membantu manusia tersimpan dampak negatif yang dapat merusak moral atau muncul banyak tindak kejahatan. Anak-anak pun mengalami kecanduan berat terhadap penggunaan gawai ini.
Menyadari hal ini, dalam rangka meperingati Hari Anak yang jatuh pada hari Selasa 15 November 2022 PIKR (Pusat Informasi Konseling Remaja) SMA Santo Yosef mengundang Dr. Asyraf Suryadin, M.Pd Kepala DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam kegiatan seminar bertema “Stop Cyber Crime”. Dalam acara ini diikuti oleh ratusan siswa-siswi kelas sepuluh SMA Santo Yosef Pangkalpinang dan sejumlah pengurus OSIS SMP Santa Theresia Pangkalpinang.
“Anak-anak sekarang kalau bangun tidur yang dicari pertama pasti gadget. Ini menandakan anak-anak sudah mulai kecanduan sama gadget.” imbuh Asyraf.
Banyak kasus bullying terjadi di media sosial. Asyraf mengatakan, hal ini dikarenakan setiap anak sudah memiliki smartphone sendiri. Terkadang, satu anak mempunyai lebih dari satu smartphone. Diharapkan anak-anak dapat menggunakan smartphone untuk hal-hal positif.
“Anak-anak jangan sampai dikuasai smartphone, tapi anak-anaklah yang semestinya mengendalikan penggunaan smartphone. Gunakan smartphone dengan smart dan bijak,” pesannya.
Selain itu, Asyraf menyarankan agar siswa SMA Santo Yosef Pangkalpinang yang menjelang usai 17 tahun disarankan melakukan perekaman e-KTP. Sehingga saat pemilu 2024 mendatang semuanya terdata dan yang saat ini masih berusia anak, nanti punya hak suara.
“Sementara ini, siswa bisa mendapatkan Kartu Identitas Anak (KIA). Banyak manfaat dari KIA. Selain sebagai identitas, beberapa tempat bisnis makanan dan wahana bermain anak memberikan diskon bagi pemegang KIA,” kata Asyraf.
Berdasarkan data Juli 2022, tercatat jumlah penduduk di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sekira 1,4 juta. Menurut Asyraf, terdapat 31, 1 persen dari jumlah penduduk tersebut masih berusia anak. Artinya, ada sekitar 457.821 anak di Bangka Belitung.
Saat ini banyak permasalahan yang dihadapi anak-anak. Sejumlah permasalahan itu di antaranya, korban bullying, narkoba, pergaulan bebas, pekerja anak hingga kasus pernikahan usia anak. Asyraf berharap siswa SMA Santo Yosef terhindar dan jauh dari sejumlah persoalan tersebut.
“Anak-anak harus menghindari terjadinya penikahan usia anak. Untuk itu, terus berkonsentrasi menuntut ilmu hingga ke perguruan tinggi,” imbau Asyraf seraya menanyakan universitas yang akan dituju nantinya.
Saat dialog, Pratama salah satu siswa menanyakan mengenai sikap untuk menghadapi kemajuan teknologi. Menyikapi hal tersebut, Asyraf mengatakan, anak-anak harus menjadi polisi bagi diri sendiri. Smartphone digunakan hanya untuk media pembelajaran.
“Smartphone digunakan untuk melihat buku-buku atau jurnal. Sebab jika tidak hati-hati, maka teknologi akan memberikan dampak kurang baik,” jelasnya. (sfn)
Penulis : Alexia Dea Ariyanti, S.Pd