Belinyu, YTKNews.id—Hampir gagal, tetapi kegiatan itu akhirnya terlaksana juga. Itulah kegiatan Rekoleksi SMP Santo Yosef Belinyu.
Har itu, Jumat, 16 Desember 2022. Hari itu, SMP Santo Yosef menggelar Rekoleksi bagi kelas 9. Rekoleksi ini dilaksanakan untuk melatih hidup rohani dan manumbuhkan rasa ingin berubah ke arah yang lebih baik.
Rekoleksi ini juga menjadi upaya menenangkan pikiran atau mencari ketenangan batin untuk menghadapi Ujian sekolah (US) mendatang bagi peserta didik kelas 9.
Sebenarnya pagi itu tepat di hari Jumat tanggal 16 Desember, seluruh hati dan pikiran peserta didik dan guru SMP Santo Yosef gundah gulana. Bagaimana tidak yang awalnya matahari sudah terbit dan menunjukan sinar nya. Tetapi, tiba-tiba tak berselang tak lama kemudian, hujan datang menerpa kota Belinyu.
Osner Naibaho, kepala sekolah SMP Santo Yosef Belinyu dari microphone sekolah menyampaikan informasi penting. “Jikalau hujan terus berlanjut kita akan menjalankan plant B untuk acara rekoleksi kita maka dari itu mari berdoa bersama untuk cuaca yang cerah dan hujan berhenti” kata Osner Naibaho dari microphone sekolah.
Sebelumnya para Dewan guru sudah merapatkan mengenai kegiatan rekoleksi ini yang akan dilangsungkan di Pantai Putat Belinyu. Namun melihat kondisi cuaca yang tidak stabil belakangnga ini para dewan guru sudah menyediakan plant B untuk rekoleksi yang akan di adakan di Rumah pembinaan umat Santo Yosef dengan segala susunan acara yang sudah disusun.
Dari setiap sudut mata memandang pada dingin nya pagi itu, terlihat Kepala peserta didik mulai menunduk, raut wajah mereka menunjukkan keresahan akan cuaca yang hujan, tidak ada suara seketika, peserta rekoleksi hanya diam dan berharap hujan reda, di sudut sana juga terlihat seorang anak “Verra Namanya” menundukkan kepala sambil melipat tangan dan memejamkan mata berdoa.
Lambat Laun menunggu sekitar 40 menit hujan berhenti, mungkin Tuhan Yang Maha Esa melihat wajah wajah peserta rekoleksi yang murung dan tak bersemangat dikarenakan hujan, hal itu mengakibatkan tidak bisa rekoleksi di pantai yang sudah di rencanakan sebelumnya.
Hujan berhenti sontak terdengar lagi dari corong microphone Osner Naibaho mengajak anak-anak untuk bergegas ke pantai. “Mari anak-anak kita bersiap-siap dan bergegas untuk menuju lokasi pantai tempat Rekoleksi kita, Bus dalam waktu dekat akan menjemput kita” ucapnya, lantas anak anak berteriak gembira dan senyum kegembiraan itu muncul kembali dan tak henti nya peserta rekoleksi dan dewan guru mengucapkan syukur kepada yang Maha Esa.
Tema yang di angkat pada rekoleksi inipun terhitung unik, yakni, Wujudkan Mimpimu Dalam Doa, Gelora Semangat Menggapai Cita-cita.
Sriani Sinaga selaku guru agama katolik dan perancang tema itu berharap agar tema itu melakat dalam semnagat peserta didik. “Biarlah kiranya tema ini melekat pada hati peserta didik kita. Di mana mereka akan berperang dalam Ujian sekolah dan ujian lainnya, kita tekankan bahwasanya dalam mewujudkan cita-cita tidak hanya kerja keras yang di tuntut namun Doa dan pengharapan adalah kuncinya juga” tutur Sriani Sinaga.
Rekoleksi Dipimpin Parokus Belinyu
Rekoleksi ini dipimpin oleh Pastor Paroki Belinyu yaitu Romo Andreas Naraama Lemoro, Pr. Romo Andre membagi acara rekoleksi itu menjadi tiga sesi.
Pada sesi pertama, Romo Diosesan Pangkalpinang yang kerap disapa Romo Andre ini, memberikan materi mengenai Hidup sebagai anugerah Allah, Aku Mencintai hidupku karena Allah mencintai ku. Pada sesi satu ini, Romo Andre banyak bercerita tentang hidup adalah anugerah indah dari Allah, bagaimana setiap manusia yang di diciptakan oleh Allah adalah unik.
Pada sesi kedua Romo Andre membawakan materi godaan dan tantangan. “Banyak sekali godaan dan tantangan di kehidupan kalangan remaja apalagi dengan modernisasi pada era sekarang ini jadi bagaimana kita bisa menjauhi godaan itu dengan cara meningkatkan iman kita dan melakukan hal hal yang berguna,” terang Romo Andre.
Pada sesi ketiga Romo Andre membawa materi sikap atas hidup, Romo Andre bercerita bagaimana kita selayaknya bersyukur atas semua anugrah dalam hidup, menghargai diri, dan mengasihi tubuh kita sebagai anugerah dari yang mahakuasa.
Pada acara penutup Rekoleksi ini ada juga diselipkan Rekreasi dan bermain bersama, dimana pada acara ini kegiatan berfokus pada game, terlihat peserta rekoleksi sangat antusias mengikuti games seperti estafet kacang menggunakan gelas plastik, estafet kalimat dengan berbisik dan lainnya, dari setiap games tersebut kelompok yang kalah di beri hukuman berjoget bersama.
Game tersebut bertujuan untuk lebih meningkatkan lagi keakraban sesama peserta rekoleksi dan melatih jiwa kerjasama mereka. (sfn/nys)
Penulis: Zimmi Idaman Sitepu, S.Pd (Humas Sekolah)