Batam, YTKNews.id– Dalam rangka Dies Natalis Ke-21, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bentara Persada (STIE BP) mengadakan kuliah umum secara virtual dengan menghadirkan pemateri Uskup Keuskupan Pangkalpinang, Mgr. Prof. Dr. Adrianus Sunarko, OFM., dan Ketua Yayasan Tunas Karya (YTK), RD. Servasius Samuel, S.Psi., M.Psi., Psikolog., dengan diikuti oleh seluruh civitas akademika STIE BP, dan masyarakat umum, Senin ( 20/9/2021).
Dengan mengangkat topik ‘Menata Hati Mengolah Budi’, Mgr. Adrianus menyampaikan bahwa Homo digitalis dan Aplikasi Zoom membiasakan kita untuk melakukan sesuatu yang baru, dan pandemi covid-19 telah membatasi negara-negara dalam mengeksploitasi alam.
“Melewati masa krisis berarti kita kembali ke masa awal, kembali kepada akar-akar prinsip hidup kita,” Kata Bapa Uskup.
Saat menyampaikan materinya, RD. Samuel yang mengangkat topik ‘Manejemen Stres di Masa Sulit’, mengatakan bahwa orang stres adalah orang yang tertekan oleh situasi buruk yang tak tertanggungkan karena kemampuan yang terbatas.
“Stres juga merupakan sesuatu yang baik, dan cara mengatasi stres yakni dengan antisipasi melalui pola hidup,” kata RD. Samuel.
Ketua STIE BP, Pilifus Junianto, S.S., M.M., dalam sambutannya mengatakan STIE BP sebagai lembaga pendidikan turut bersolidaritas kepada masyarakat. Dan dengan dipilihnya prodi manajemen, pihaknya ingin mengajak semua pihak untuk menghadapi masa sulit, berusaha untuk mengolah dan menata hati, mengolah budi, bahkan untuk menata stres, dan cara menghadapi permasalahan.
“Terima kasih untuk semua panitia yang telah turut mendukung kegiatan pada malam hari ini. Dan selamat mengikuti kuliah umum bersama, untuk bisa mewarnai bangkit di masa sulit,” kata Pilifus.
Wakil Ketua I STIE BP, RD. Laurensius D. Sanga, S.Fil., M.Hum., yang menjadi moderator untuk kedua pemateri, menyampaikan bahwa kuliah umum yang mengangkat tema ‘Bangkit di Masa Sulit’ diikuti oleh 111 partisipan.
“Sesungguhnya hidup adalah suatu problem. Kita semua hidup dalam suasana krisis. Krisis mendatangkan stres, tetapi kita tidak tenggelam dalam krisis dan stres itu. Ada harapan, harapan itu muncul untuk mengelola stres,” kata RD. Laurensius.(JnP/YTKNews.id)
Reporter : Silvester