Belinyu, YTKNEWS.ID.– Hari Guru Nasional diperingati setiap tanggal 25 November oleh Bangsa Indonesia.Memperingati Hari Guru Nasional bersamaan dengan peringatan Persatuan Guru Republik Indonesia atau PGRI.
Pada kesempatan ini tenaga pendidik dan kependidikan TK Santa Agnes, SD Santa Agnes dan SMP Santo Yosef Belinyu memperingati HUT PGRI dengan rangkaian kegiatan. Adapun kegiatan itu, yang pertama kita melakukan senam dan olahraga bersama. “Dalam kegiatan yang dilakukan kami ingin rasa kebersamaan terus bertumbuh dengan baik” kata Kepala Sekolah SD St Agnes. Ferdinandus Andri Setyawan di Belinyu, 25 November 2021.
“Dikarenakan di Belinyu memiliki 3 sekolah Yayasan Tunas Karya (YTK), maka bukan hanya rasa kebersamaan yang tumbuh namun kerja sama untuk membangun sekolah juga yang harus ditanamkan dalam diri tenaga pendidik dan kependidikan” imbuh Andri lagi.
Kegiataan selanjutnya yaitu adanya sosialisasi RKAT tahun 2021, PPDB dan tugas guru dalam pelayanan pendidikan bersama pengurus Yayasan Tunas Karya (YTK) Keuskupan Pangkalpinang.
Dalam kegiataan ini kita diberi peneguhan oleh pengurus YTK. Secara garis besar, Siprianus S.Ag, Adrick Bernardy dan RD Stefanus Tomeng mengajak para pendidik dan tenaga kependidikan komunitas Belinyu untuk tetap menjaga rumah kita agar tetap kokoh.
“Dalam berbagai hal, yang mulai dari prosedur pengajuan rencana kerja dan anggaran tahunan memiliki sasaran sistematis sehingga kinerja lembaga dapat terukur dengan baik,” ungkap Siprianus.
Dan menurut mantan Kepala Sekolah SD Katolik Tanjungpinang ini, antara sekolah minus dan sekolah surplus tidak ada perbedaan dalam pengajuan RKAT. “Namun untuk sekolah minus harus peka terhadap situasi dan jangan berdiam diri,” kata Sipri yang pada periode lalu jadi Bendahara II YTK itu.
Selain itu pelayanan kita sebagai tenaga pendidik dan kependidikan harus bekerja sesuai dengan tupoksi masing-masing. Dalam bekerja harus dengan hati.Ketika kita bekerja dengan hati, kemauan kita akan lebih kuat. Pikiran kita akan semakin tajam, sehingga akan lebih produktif dibanding bekerja tanpa hati.karena dapat menimbulkan rasa nyaman dari masyarakat atau calon orang tua murid
Di abad 21, pekerjaan guru merupakan pekerjaan yang kompleks dan tidak mudah seiring dengan perubahan besar dan cepat pada lingkungan sekolah yang didorong oleh kemajuan ilmu dan teknologi, perubahan demograsi, globalisasi dan lingkungan. Kompetensi Guru abad 21, Guru profesional tidak lagi sekedar guru yang mampu mengajar dengan baik melainkan guru yang mampu menjadi pembelajar dan agen perubahan sekolah, dan juga mampu menjalin dan mengembangkan hubungan untuk peningkatan mutu pembelajaran di sekolahnya.
Sipri mengatakan kreativitas dan semangat guru sangat diperlukan dalam proses pembelajaran. guru ditantang untuk berinovasi agar tak membosankan bagi anak didiknya. Guru yang bersemangat bisa menularkan semangat ke para siswa.
Guru harus merubah paradigma yang tidak hanya berfokus kepada konten namun berfokus pula pada pengembangan kreatifitas dan keterampilan belajar mandiri. Peran guru lebih sebagai mentor, fasilitator, kolaborator sumber daya dan mitra belajar. Guru harus menjemput penerapan model-model pembelajaran yang sesuai seperti belajar penemuan, pembelajaran kooperatif, pembelajaran kolaboratif, maupun diskusi kelompok kecil.
“Jika kita flashback ketika kita menjadi siswa yang diingatkan dari seorang guru sampai sekarang hanyalah karakternya bukan materi yang disampaikan”imbuh Sipri lagi
Pada akhir kegiataan ada sedikit penegasan Romo Stef bahwa tugas dari seorang tenaga pendidik atau kependidkan juga harus bisa mempromosikan sekolah dengan menggunkaan berbagai media sosial yang trend saat ini. (***)
Reporter : Seravida Sada