Tanjungpandan, YTKNews.Id—Hari itu, Jumat 18 Februari 2022, matahari di bagian barat mulai menunjukkan senja di bumi Laskar Pelangi. Di dalam ruangan kelas VA SD Regina Pacis, Parokus Regina Pacis Tanjungpandan, RD Fransiskus Paskalis Maing memberikan pengantar ringan kepada Uskup dan enam romo lain, tentang rubrik liturgi Ekaristi yang akan segera dimulai sore itu.
Memang, sore itu ada perayaan Ekaristi Pemberkatan gedung baru Sekolah Regina Pacis, sumbangan dari Bank Mega.
Uskup Keuskupan Pangkalpinang, Mgr Adrianus Sunarko, OFM bersama para imam pun akhirnya berjalan menuju altar perayaan yang ada di depan gedung baru berlantai dua.
Misa pun berjalan dengan khusyuk dan diiringi koor dari para pegawai Sekolah Regina Pacis Belitung. Dalam khotbahnya, Uskup yang juga Profesor Teologi ini menantang para tenaga pendidik dan kependidikan Regina Pacis Belitung.
Uskup yang murah senyum ini, menantang insan YTK di Belitung untuk memilih jadi upahan atau gembala baik yang bisa memberi diri bagi banyak orang. Tantangan seperti itu dilakukan oleh Mgr Adrianus OFM, karena menurutnya, setiap pegawai YTK tidak hanya memikirkan soal upah, tetapi menyerahkan diri bagi kemajuan pelayanan Pendidikan
“Kalau kita berpikir upah saja dan tidak menyerahkan nyawa atau memberikan diri, maka sekolahnya akan mati,” singgung Uskup Keuskupan Pangkalpinang.
Harapan tersebut disampaikannya, karena Mgr Adrianus OFM mentenggarai ada mentalitas “pulang kerja tepat waktu, tidak memberi waktu lebih. “Karena jam kerja kita sampai jam dua siang, maka pada jam setengah dua, ada yang sudah siap-siap untuk pulang, tidak fokus lagi pada kerja,” singgung Uskup Pangkalpinang.
Uskup juga memuji bahwa tentu banyak di antara pegawai YTK yang memberi diri seperti seorang gembala. “Tentu ada pegawai kita yang jam dua tepat, sudah semestinya pulang, ia masih berusaha menemani murid yang sedang menunggu jemputan orangtuanya. Mungkin ini yang dimaksudkan dengan bersemangat sebagai gembala,” ujar Uskup.
Berkaitan dengan semangat pemberian diri, Uskup Mgr Adrianus OFM juga pun menyinggung bahwa bahwa saat pandemi ini, justru yang menyelamatkan Indonesia adalah relawan-relawan. “Menurut Kompas, Indonesia rangking pertama dalam hal kesediaan berbagi pada sulit.
Uskup pun mengaku bahwa ia suka dengan kata itu, kata relawan, sebab relawan ini seperti gembala yang menyelamatkan banyak orang.
“Harapan saya agar kita mengupayakan yayasan sebagai keluarga. Kita bekerja dan hidup dari situ. Tetapi dari situ muncul relawannya juga,” tandas Mgr Adrianus lagi.
Uskup mengajak agar para insan YTK membiasakan diri dengan pengorbanan-pengorbanan kecil untuk memberi hidup dan perkembangan lembaga.
“Dalam kerja, jika ada kerelaan, sebagai manusia anda diteguhkan. Dalam bahasa lain, kita menjadi bahagia dalam bekerja,” tutur Mgr Adrianus.
Uskup dan Ketua YTK Berterimakasih kepada Bank Mega sebagai Donatur
Uskup Pangkalpinang juga dalam khotbahnya mengucapkan terima kasih kepada donatur. Uskup berharap semoga donatur yang memberi mengalami sukacita, seperti pihak Regina Pacis yang menerima bantuan Gedung itu.
Bagi Mgr Adrianus OFM, yang memberi juga bersukacita karena melakukan sesuatu kerelaan untuk lembaga milik Keuskupan Pangkalpinang. “Memberi dari yang seharusnya itu lebih membahagiakan karena meneguhkan kemanusiaan,” imbuh Uskup .
Senada dengan Uskup, ketua Yayasan Tunas Karya (YTK), RD Servasius Samuel pun mengucapkan terimakasih kepada pihak Bank Mega yang menjadi donatur tunggal dalam pembangunan gedung itu.
“Kita sangat berterimakasih kepada para donatur. Semoga gedung ini dimanfaatkan sebaik-baiknya,” ujar Romo Samuel.
“Dan semoga kita terinspirasi dgn khotbah Bapak Uskup menjadi relawan,” tandas Romo yang juga Psikolog ini.
Sedangkan Romo Parokus, Romo Fransiskus Paskalis Maing berharap agar gedung baru sekolah Regina Pacis membawa semangat baru dalam pelayanan pendidikan di Belitung.
“Semoga bisa bekerja sama baik dengan paroki. Kita nih satu rumah, cuma beda kamar. Semoga guru-guru pun makin memberi diri untuk gereja,” tutur Parokus yang akrab disapa Romo Franky ini.
Menariknya perayaan ekaristi itu dihadiri oleh para pengurus Komite sekolah mulai dari TK, SD sampai SMP Regina Pacis. Tidak hanya itu. Ketua-ketua KBG pun hadir. Dan yang paling spesial para pensiunan pun diberi tempat terdepan dalam perayaan itu. (***)
Reporter : Fadli Kelen