Pangkalpinang, YTKNews.id – Guru dan pegawai komunitas SD Santa Theresia I Pangkalpinang mengikuti kegiatan rekoleksi yang dilaksanakan pada tanggal 31 Maret-1 April 2022, bertempat di Pantai Batu Bedaun, Sungailiat.
Bersama dengan narasumber RD. Ludgerus Lusi Oke,Pr yang saat ini menjabat sebagai Sekjen Keuskupan Pangkalpinang, tema yang diangkat yakni, ‘Being Teacher : Guru agen kasih yang melayani dengan rendah hati.’ Sebagai bentuk upaya guru dan pegawai dalam melayani sesama dan memberikan warna bagi tersendiri bagi dunia pendidikan saat ini.
Kegiatan rekoleksi yang berlangsung selama dua hari diisi dengan berbagai kegiatan yang menarik. Rekoleksi diawali dengan permainan yang seru bertujuan untuk membangun kerjasama tim dalam mencapai satu tujuan yang sama. Lalu kegiatan inti dan ditutup dengan perayaan ekaristi.
Kegiatan inti rekoleksi dibagi mejadi dua sesi. Sesi pertama, Romo Oke mengajak peserta dalam memahami dan menggali tema tersebut. Dalam sesi ini diulas dengan begitu luas mengenai konsep kasih dan kerendahan hati
Romo Oke juga mengajak para guru dan pegawai untuk bisa memberikan jejak baik bagi seluruh kehidupan peserta didik. Ia mengatakan guru yang baik itu ibarat lilin, membakar dirinya sendiri demi menerangi orang lain dan mengajar menyentuh kehidupan selama-lamanya
Kasih sangat erat kaitannya dengan nilai yang dianut kekristenan, yakni cinta kepada Tuhan dengan segenap pikiran dan perbuatan juga cinta kepada sesama seperti diri sendiri
Dalam sesi kedua Romo Oke mengulas mengenai menjadi guru yang inovatif di zaman modern. Untuk menjadi guru di zaman era digital para guru harus memenuhi beberapa kriteria yakni diantaranya kreatif dan mandiri.
“Kualifikasi seorang guru yang melayani dengan kasih dan kerendahan hati, tentu haruslah ditopang oleh profesionalitasnya sebagai guru. Pendidik harus selalu menemukan cara-cara baru dalam mengajar (inovatif),” ujar Romo Oke, Kamis (07/04/22).
“Realitas kehidupan modern yang ditandai dengan perubahan budaya, pola pikir dan gaya hidup yang ditopang oleh perkembangan teknologi dan informasi, merupakan tantangan tetapi sekaligus ruang bagi guru untuk berinovasi dan bertransformasi dalam mengajar. Hanya dengan itu spirit pelayanan sebagai guru mendapatkan maknanya,” tambahnya.
Kepala SD St Theresia 1, Suyati,S.Pd mengatakan bahwa sebagai seorang pendidik diingatkan kembali untuk merefleksikan diri agar bisa melayani dengan kasih dan kerendahan hati juga mampu mengetahui isi hati peserta didik kita. Di samping itu kita juga harus memiliki sifat empati sehingga dapat melayani dengan rendah hati dan didasari dengan kasih.
“Semoga apa yang kita dapatkan dalam rekoleksi ini dapat kita laksanakan dan kita terapkan di dalam komunitas kita. Kita harus bisa menjadi pribadi yang melayani, tidak menghakimi, tidak marah-marah dan tidak membosankan melainkan kita harus mampu menjadi insan pendidik yang berlandaskan kasih dan kerendahan hati.” kata Suyati.
“Mari kita bersama-sama saling berkolaborasi dan saling mengingatkan agar kita bisa memberikan pelayanan yang terbaik untuk anak didik. Kita juga harus menjaga kepercayaan orangtua yang telah mempercayakan anaknya bersekolah di tempat kita” pungkasnya lagi. nys
Reporter : Andreas Helpi