Batam, YTKNews.id – Menghadapi ujian skripsi merupakan hal yang mendebarkan bagi seorang mahasiswa. Rasa takut dan gugup adalah rasa wajar yang pasti muncul secara dominan. Itulah yang terjadi pada 9 orang mahasiswa STIE Bentara Persada angkatan 2018.
Sekertaris panitia sidang, Josepin Harianja, S.Ag.,M.Pd, menyampaikan sidang skripsi dijalani selama dua hari, pada Rabu dan Kamis, 6 sampai 7 Juni 2022 bertempat di ruang A lantai I STIE Bentara Persada.
Dosen pembimbing skripsi yang melakukan sidang skripsi antara lain Dr. Johny, Romo Pilifus Junianto, S.S., M.M, Lorensius Sanga Dihe, S.Ag., M.Hum, Feliks Dabur, S.E., M.M, Dra. Brigida Endah Nuraeni, M.M, Imelda Tamba, S.E., M.M dan Josepin Harianja, S.Ag.,M.Pd.
Sidang berlaku secara konvensional namun aktivitas sidang tetap mengutamakan tata tertib. Mahasiswa diketahui tetap berpakaian rapi dan menggunakan jas almamater saat menjalani sidang. Dua sesi harus dijalani peserta hari itu, yang pertama mahasiswa melakukan presentasi lalu dilanjutkan dengan tanya jawab tim penguji.
Romo Lorens selaku ketua panitia sidang mengatakan sudah sekitar satu tahun para mahasiswa bergelut dengan skripsi, sidang merupakan hal penentu terakhir.
“Tenangkan pikiranmu agar proses ujian berjalan dengan lancar. Jangan gugup sebelum bertanya, dan ditanya pun jangan dijawab dengan menangis karena air mata tidak mengubah hati para dosen,” kata Romo Lorens.
Menurut Ketua STIE Bentara Persada, Romo Pilifus Junianto, S.S., M.M, saat itu adalah suatu kesempatan untuk menunjukan kompetensi bagi para mahasiswa.
“Bukan semata-mata soal kepatuhan, tetapi bagimana sikap secara ilmiah, karakter, etika selama kuliah di sini. Terima kasih segenap bapak dan ibu pembimbing skripsi yang dengan caranya masing-masing telah membimbing para mahasiswa,” pungkas Romo Pilif. *(nys)*
Peliput : Silvester