Home » Dalam Bulan Bahasa, SMP ST. Hilarius Gelar 4 Jenis Lomba

Dalam Bulan Bahasa, SMP ST. Hilarius Gelar 4 Jenis Lomba

oleh humas YTK

Parittiga, YTKNews.id—Keluarga besar SMP St. Hilarius mengadakan rangkaian lomba dalam rangka menyambut Bulan Bahasa 2022 yang diperingati setiap bulan Oktober. Seperti dipublikasikan di laman resminya, lomba ini terdiri dari empat jenis, lomba Mading Kelas, Baca Puisi, Cipta Puisi, dan Bercerita Bahasa Indonesia (mendongeng).

Tema yang diambil dalam bulan bahasa tahun ini adalah “Bersatu Bersama Bahasa, Bersatu Bersama Sastra, Karena Kita Indonesia”. Sekolah mengambil tema tersebut karena salah satu hal yang dapat menginspirasi seorang sastrawan adalah kesatuan jiwa. Dalam perjalanan yang ditempuh setiap orang, pasti ada kenangan dan makna yang dapat dibagikan lewat karya sastra.

”Kita semua punya harapan jika kelak anak-anak menjadi sastrawan jadilah  sastrawan yang  handal,”  Ujar Dika, selaku kepala sekolah , dalam rapat pembentukan panitia, Kamis  , 13 Oktober 2022.

Perlombaan tersebut diselengarakan selama dua hari, yaitu pada hari Jumat, 28 Oktober 2022 dan Sabtu, 29 Oktober 2022. Peserta yang berpartisipasi yaitu seluruh siswa-siswi SMP St Hilarius Parittiga. Dengan ketentuan karya cipta puisi yang ditampilkan atau dibuat tidak menyinggung dan menghina tentang suku, agama, ras dan antar golongan (SARA).

Karya itu merupakan hasil karya sendiri dan bukan plagiarism. Tujuan kegiatan bulan bahasa 2022 meningkatkan peran serta peserta didik dalam mengembangkan kegiatan berbahasa dan bersastra. Untuk aturan lainnya terdapat dalam Ketentuan Teknis Lomba Bulan Bahasa SMP St. Hilarius Parittiga 2022 yang disusun oleh Haryono selaku guru Bahasa Indonesia.

Acara dibuka oleh kepala sekolah dengan memberikan motivasi dan semangat  kepada seluruh siswa, dengan mengucapkan ikrar Sumpah Pemuda  secara  bersama-sama dan memberikan penjelasan arti penting dan makna dari sumpah pemuda.

“Inilah sekolah yang sebenarnya, bukan hanya sekolah di kelas dengan menghafal teori-teori. Namun, dari teori-teori itulah yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, dalam wujud praktik yang sebenarnya,” ujar Hermanus Talar selaku pembawa acara pada hari itu.

Acara pembukaan dilanjutkan dengan  pembacaan puisi oleh perwakilan siswa, Travis Steven Chandra, dengan judul  Babak Teratas Negeri Tanpa Batas  hasil karya cipta sendiri yang kebetulan ia ikutkan dalam LKS2 YTK tingkat SMP. Penampilan Travis membuat juri-juri merinding karena penghayatan dan vokalnya yang luar biasa.

Dalam perhelatan lomba hari pertama, tampak peserta antusias mengikuti setiap sesi lomba, berekspresi, dan mengeksplorasi kemampuan masing-masing. Lomba Cipta Puisi dilakukan di laboratorium komputer, sedangkan untuk lomba Baca dan Berecrita dilaksanakan di Ruang serba Guna.

Setiap kelas mengirimkan 2 perwakilan setiap kategori lomba, kecuali lomba Mading Kelas. Lomba Mading kelas sendiri sudah mulai disusun seminggu sebelum pelaksanaan. Anak-anak tampil sangat atraktif ketika unjuk gigi di depan juri dan penonton. Beberapa penampil benar-benar telah mempersiapkan diri sehingga bisa sangat ekspresif dan totalitas.

Hari kedua, Sabtu, 29 Oktober 2022, tim juri lomba Mading Kelas mulai berkeliling kelas. Tim Juri yang terdiri atas Ibu Dika, Ibu Sinta, dan Pak Haryono benar-benar melihat dan mencermati bagian-bagian dari mading. Mereka melihat apakah konten dalam mading yang dibuat sudah sesuai kriteria ketentuan atau belum. Mereka juga melihat kreativitas dan bentuk madding itu sendiri secara objektif.

Akhirnya, acara puncak dan yang paling ditunggu-tunggu pun tiba. Pengumuman para pemenang perlombaan dilakukan di luar gedung, yaitu di depan Gereja St. Hilarius. Pemenang dan pendukung-pendukungnya bersorak-sorai ketika jagoan mereka menang dan mendapatkan hadiah. Aacara diakhiri dengan sesi foto bersama antara para pemenang dengan guru dan karyawan sekolah.

“Hal positif lainya dengan adanya lomba yang diadakan diharapkan mampu membentuk karakter siswa, menumbuhkan rasa cinta terhadap bangsa, rasa nasionalisme, dan menjaring bibit-bibit berperestasi untuk mengikuti event atau lomba- lomba yang diadakan baik dari Yayasan atau dari Dinas Pendidikan setempat,” ujar Andrianus Kusnadi selaku salah satu juri. *(sfn)*

Penulis : Sigit Kristiawan, S.E.

Anda mungkin juga suka

Tinggalkan Komentar

* Dengan menggunakan formulir ini Anda setuju dengan penyimpanan dan penanganan data Anda oleh situs web ini.