Pangkalpinang, YTKNews.id—-Suasana Rumah Kasih Emaus yang berlokasi di Gg, Bravo, Jalan Sukarno Hatta Pangkalpinang pada Selasa, 14 Februari 2023, bertepatan dengan hari kasih sayang, tampak beda dari biasanya. Ketenangan suasana di wisma yang baru diresmikan Uskup Keuskupan Pangkalpinang Mgr. Adrianus Sunarko OFM ini menjadi cair, atau lebih tepat disebut berkobar-kobar, tatkala datang rombongan komunitas SMK Tunas Karya Pangkalpinang yang berjumlah lebih kurang 40 orang, terdiri atas siswa, guru dan karyawan.
Dengan 1 bus milik Yayasan Tunas Karya dan beberapa kendaraan pribadi lainnya mereka datang membawa pesan cinta dari SMK Tunas Karya kepada opa dan oma yang tinggal di Rumah Kasih Emaus. Pesan cinta ini sebagai realisasi program kerja dalam rangka implementasi syukur 100 tahun Keuskupan Pangkalpinang sekaligus sebagai wujud nyata dalam membumikan hari kasih sayang.
Disambut pengelola wisma, rombongan diarahkan menuju ke aula. Rasa haru muncul saat rombongan berjumpa dengan opa dan oma penghuni wisma, yang sudah duduk dengan rapi di kursi masing-masing. Ada yang di kursi roda. Suasana menjadi sedikit kaku. Namun hanya sesaat saja. Kekakuan mencair manakala pembawa acara, Fiona , mengawali acara dengan menyapa para oma dan opa.
Setelah acara seremonial, acara kunjungan yang bertema Peduli Kasih ini dilanjutkan dengan persembahan seni dari para siswa untuk menghibur oma opa penguni wisma. Tampil pertama, Serly Magdalena mempersembahkan solo vokal . Dengan diiringi gitar akustik, Serly sukses membuat oma opa tersenyum dan bertepuk tangan gembira. Keceriaan oma opa kian bertambah saat beberapa siswa dan guru tampil bernyanyi dan joget bersama. Turut bertepuk tangan seadanya, wajah cerah oma opa pun merekah. Tampaknya ada yang ingin ikut berjoget, tapi apa daya tenaga kurang mendukung.
Selepas persembahan seni, dilanjutkan pemberian bingkisan. Ada yang agak berbeda dari bingkisan yang disampaikan. Selain berupa makanan, ada pot-pot kecil yang berisi tanaman bunga. Setiap oma opa mendapatkan satu pot. Uniknya, pada setiap pot bunga ditempelkan tulisan yang berisi curahan perasaan kasih para siswa kepada para oma dan opa. Tampak senang oma opa menerimanya.
Akhirnya, untuk menyempurnakan acara kunjungan dilanjutkan dengan makan siang bersama. Yang menyentuh pada acara makan siang ini saat para siswa menemani para oma dan opa menikmati makan siangnya. Dengan sabar para siswa menyuapi oma opa makan, bahkan ada yang tanpa sungkan menyeka keringat oma opa. Semua dilakukan dengan tulus sebagai wujud kasih kepada sesama.
Ada banyak kesan setelah kunjungan berakhir, seperti diungkap Nicktania Joana, kelas XII AKL 2,”Saya merasa sangat senang , terharu karena bisa berbagi kasih dengan oma dan opa di Wisma Kasih ini. Terbayang orang tua saya nanti jika mereka sudah menjadi opa dan oma. Saya berjanji akan menemani mereka di hari tuanya.”
Hal senada juga diungkap oleh Serly Magdalena, kelas XII BDP, ”Bersyukur dan beruntung sekali saya bisa mengunjungi oma dan opa di wisma ini, saat pertama berjumpa mereka, hati kecil saya merasa sedih, mengapa orang tua – orang tua sehebat ini harus dititipkan di panti. Ternyata sebagian dari mereka tidak memiliki keluarga lagi, dan ada yang dititipkan oleh keluarganya dengan alasan tertentu.”
Demikian juga tampaknya perasaan opa dan oma hari itu. Meskipun tidak disampaikan dengan tutur kata, tetapi pandangan mata yang berbinar, senyum yang merekah menjadi tanda suasana hati mereka yang gembira. Bahkan, hampir semua berpesan agar nanti anak-anak datang kembali. Opa dan oma berjanji untuk ikut bernyanyi dan berjoget lagi. *(sfn)*
Reporter :Lukas Parjiyo