Belinyu, YTKNews.id-Baru-baru ini para orang tua Siswa-siswi di gegerkan dengan aksi peduli yang dilakukan siswa-siswi Kelas IV SD Santa Agnes.
Bagaimana tidak, tepat pada kamis 25 Mei 2023 siswa berjumlah tiga orang dari kelas 4 itu dengan di damping wali kelas dan Papan nama yang bertuliskan Komunitas Koin Receh pergi Menemui Kepala Sekolah untuk menyerahkan uang sejumlah Rp 2.000.000
Yang menariknya adalah ketika anak-anak ini di tanya oleh Kepala Sekolah Ferdinandus Andry Setyawan, S.E atau yang akrab disapa Andry mengenai papan nama yang bertuliskan “Komunitas Koin Receh” anak-anak ini dengan polos menjawab ini adalah nama dari komunitas kami.
Lebih lanjut Andry bertanya apa motivasi dari terbentuknya aksi “Komunitas Koin Receh” ini, kembali anak-anak ini spontan menjawab untuk membantu teman-teman kami yang mengalami kesulitan dalam keuangan. Lalu salah satu siswa dari team Komunitas Koin Receh ini dengan suara lantang menyampaikan kami mau Pak Rano yang menyampaikan pak, karena yang menggagas aksi peduli ini adalah Pak Rano.
Sambil tersenyum melihat semangat anak-anak Guru kelas IV dengan nama lengkap Kordianus Nodin, S.Pd atau yang akrab di sapa Rano ini menjelaskan kepada Kepala Sekolah bahwa yang datang ini adalah para pengurus “Komunitas Koin Receh” seharus Mereka ada empat orang, tapi yang wakil ketua hari ini tidak masuk karena izin Kedokter dia adalah Alfredo Gregorius (Alfredo). Jadi yang datang ini adalah Evaria Violetta Liu (Evaria) sebagai Ketua, Kendy Christian (Kendy) sebagai sekretaris dan Alexandra Evellyn (Alexa) sebagai bendahara.
“Mereka yang bertanggung jawab untuk menjalankan komunitas ini. Jadi selain kita tanamkan sikap peduli terhadap anak-anak , dalam komunitas ini juga anak-anak di latih bertanggung jawab dalam tugas yang dipercayakan,” ujar Guru asal Flores ini.
Rano bercerita awal terbentuknya komunitas ini melihat fenomena yang terjadi di SD Santa Agnes yaitu menunggaknya uang sekolah beberapa siswa dengan alasan keadaan ekonomi, dan saya pikir mungkin hampir setiap sekolah di bawah naungan Yayasan Tunas Karya mengalami hal yang sama dan tentu ini tanggung jawab kita bersama untuk mencari solusi-solusi terbaik.
“Dengan berpedoman pada realita ini, saya mencoba menawarkan ide kepada anak-anak kelas IV untuk menyisihkan uang jajan mereka tanpa melihat nominalnya. 50 Rupiah, seratus rupiah ataupun seribu rupiah semuanya bisa dan ini kita lakukan setiap hari tanpa memaksa. Kita tidak memberi dari kelebihan kita, tetapi kita memberi dari kekurangan kita karena peduli untuk bisa membantu teman-teman kita yang mungkin punya kendala dalam hal keuangan. Disini juga saya mau menamkan kepada anak-anak bagaimana supaya hidup kita bermanfaat bagi orang lain,” kata Rano.
Rano menambahkan uang yang diserahkan anak-anak hari ini adalah awal dari gerakan peduli ini, dan ini tidak langsung jadi dalam satu hari ataupun satu bulan. Yang mereka kasih hari ini Sebesar Rp 2.000.000, mereka kumpulkan kurang lebih 4-5 bulan. Karena mereka menyisihkan uang jajan mereka tanpa paksaan harus bayar.
“Setelah melihat sisi baik dari aksi peduli ini, dan juga respon anak-anak saya juga sudah menyampaikan kepada teman-teman guru agar aksi ini kita kampanyekan kepada seluruh siswa-siswi SD Santa Agnes dari kelas 1 sampai kelas 6 dan sekarang sudah di jalankan, semoga bisa bermanfaat bagi anak-anak kita yang benar-benar membutuhkan,” tutup Rano
Andry selaku Kepala SD St Agnes menyampaikan terima kasih atas ide yang luar biasa ini. “Semoga kita sebagai pendidik tidak pernah bosan untuk terus mencari ide kreatif untuk membangun dan memajukan sekolah kita ini. Ini adalah rumah kita bersama,” tutup Kepala Sekolah pernah mengajar di SD Maria Goretti Sungailiat ini. *(nys)*
Reporter : K. Nodin