Home » Raih Juara I, Delia dan Farrel Siswa SMK Tunas Karya Siap Melaju ke Tingkat Nasional

Raih Juara I, Delia dan Farrel Siswa SMK Tunas Karya Siap Melaju ke Tingkat Nasional

oleh Alexia Dea Ariyanti

Setelah dinyatakan sebagai juara I dalam Lomba Astra Honda Motor Best Student Kategori Ide Regional AHM Best Student 2003  Bangka Belitung, Delia Anggelica dan Fabian Farrel Hartono, siswa kelas XII Desain Grafika SMK Tunas Karya Pangkalpinang berhak melaju ke tingkat nasional. Lomba yang diadakan Astra Honda Motor ini mengangkat tema “Kepedulian Siswa  SMA/SMK dalam Berpikir Kritis, Kreatif, dan Terstruktur dalam Menjawab Isu Global” .  Lomba ini dibagi dalam beberapa kategori, adapun Delia dan Farel memilih kategori IDE, yaitu membuat atau mengembangkan  sesuatu yang baru.

Terinspirasi   dari data Badan Pusat Statistik (BPS) dan ANTARA yang menyatakan bahwa para petani,  termasuk petani di Bangka,  belum aware (waspada) terhadap unsur-unsur tanah dan teknologi yang mereka gunakan sehingga hasil panen mereka tidak maksimal.  Untuk itu, perlu ada aksi yang dapat membantu dan  mengedukasi petani-petani  tersebut agar menjadi lebih paham akan pentingnya pengetahuan tentang kondisi tanah khususnya  kelembaban tanah  yang menjadi salah satu faktor  penentu  kesuburan tanah.  Berangkat dari hal tersebut,  muncul ide dari Delia dan Farrel    untuk  mengembangakan  Soil Nutrient Fertility Detector (SNFD) atau dapat disebut pendeteksi kelembaban tanah.  Alat ini berfungsi untuk  mendeteksi tingkat kelembaban tanah yang akan dipakai sebagai media tanam. Dengan memahami tingkat kelembaban diharapkan petani dapat dengan mudah mengetahui waktu yang tepat  untuk mulai menanam dan kecil kemungkinan  mengalami  kekeringan.

Delia dan Farrel pun mulai mendesain protoype SNFD. Dari membeli peralatan sampai merakit alat mereka lakukan secara mandiri. Setelah selesai perakitan alat, mereka pun mulai melakukan  ujicoba  hingga didapatkan prototype SNFD yang diinginkan.

Keunggulan dari SNFD yang dikembangkan Delia dan Farrel adalah alat ini dapat bekerja dengan cepat dan akurat. Cukup dengan menencapkan kabel yang terhubung dengan SNFD ini, maka secara otomatis akan muncul angka yang menunjukkan tingkat kelembaban tanah di area tersebut.

Untuk menguji keefektifan SNFD ini, Delia dan Farel melakukan percobaan bersama beberapa petani di daerah Kampung Jeruk, Bangka Tengah, dan beberapa siswa  di SMK Tunas Karya. Dari percobaan itu didapatkan hasil bahwa SNFD mampu mendeteksi tanah yang memiliki kelembaban yang baik yaitu antara 400 – 600. Tanah dengan tingkat kelembaban di bawah 400 tergolong kering, sedangkan yang berada di atas 600 termasuk basah.

Setelah yakin dengan hasil pengembangaan alat ini, mereka berdua mempresentasikan hasil pengembangannya  di depan panitia lomba. Dari puluhan peserta, Delia dan Farrel dinyatakan sebagai Juara I kategori IDE dan berhak melaju ke seleksi tingkat nasional.

Penulis : Lukas Parjiyo, S.Pd.

Anda mungkin juga suka

Tinggalkan Komentar

* Dengan menggunakan formulir ini Anda setuju dengan penyimpanan dan penanganan data Anda oleh situs web ini.