Home » Komunitas SMA Santa Maria Laksanakan Rekoleksi, Siap Menjadi Pribadi yang Unggul dan Tulus Melayani

Komunitas SMA Santa Maria Laksanakan Rekoleksi, Siap Menjadi Pribadi yang Unggul dan Tulus Melayani

oleh Milawati Agustina Simanjuntak

Tanjungpinang, YTKNews.id—SMA Santa Maria Tanjungpinang kembali laksanakan rekoleksi bersama seluruh komunitas tepatnya di Resort Hello Bintan, Trikora. Rekoleksi tersebut dilaksanakan pada hari Jumat-Sabtu, 10-11 November 2023.

Rekoleksi yang dilaksanakan selama 2 hari tersebut diikuti oleh seluruh komunitas SMA Santa Maria yang terdiri dari tenaga pendidik dan kependidikan. Rekoleksi ini merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan sekolah-sekolah Yayasan Tunas Karya setiap tahunnya. Adapun tujuan dari rekoleksi ini adalah untuk mengumpulkan hal apa yang sudah diberikan ke sekolah sekaligus membahas dan merencanakan strategi apa yang akan dilaksanakan ke depan guna eksistensi sekolah SMA Santa Maria di masa yang akan datang.

Dengan mengusung tema “Bentuk Pribadi yang Unggul, Siap, dan Tulus Melayani”, SMA Santa Maria berhasil mengantongi rangkaian materi yang telah dipaparkan oleh RD. Agustinus Dwi Pramodo dan Frater Antonius selama rekoleksi berlangsung. Romo dan Frater yang memberikan sejumlah pencerahan saat itu mengatakan bahwa komunitas SMA Santa Maria harus saling membahu dan peka terhadap hal atau rencana yang diatur di dalam komunitas. Selain merefleksikan hal atau kontribusi yang telah diberikan, peserta juga menyusun strategi pelaksanaan PPDB mendatang.

Di awali dengan sesi pertama, Frater Antonius menyampaikan pemaparannya tentang hubungan yang terjadi antara guru di hadapan siswa dan guru bersama siswa. Beliau mempertegas sebuah ungkapan “Saya di hadapanmu sebagai guru, saya bersama mu sebagai murid” ungkapan tersebut tidak hanya sebagai acuan yang mencerminkan derajat guru yang tinggi di mata murid, melainkan berisi posisi atau sikap guru saat di depan dan saat bersama murid. Karena menurut ungkapan yang dipaparkannya, guru di hadapan murid tetaplah menjadi guru, sedangkan guru saat bersama murid adalah seorang pemelajar, yang artinya sama-sama menyandang status murid yang sedang dalam proses belajar.

Setelah sesi pertama berakhir, sesi ke-2 dilanjutkan oleh Romo Pramodo. Dalam pemaparan kali ini, Beliau juga memberikan masukan agar komunitas SMA Santa Maria bisa berbenah diri demi eksistensi sekolah SMA Santa Maria di kancah pendidikan. “Berbenah tidak hanya dari luar diri, melainkan dari dalam diri sendiri terlebih dahulu,” ungkapnya.

Di akhir sesi, keterbukaan antar kelompok pun semakin terdengar. Berbagai ide dan masukan pun dipaparkan oleh masing-masing kelompok yang hadir saat itu. Sejumlah harapan, komitmen, bahkan tekad secara terang-terangan disampaikan oleh  masing-masing kelompok. Dari sekian banyak harapan yang telah disampaikan, rekoleksi pun ditutup dengan misa yang dipimpin oleh Romo Pramodo dan Frater Antonius dirangkaikan dengan mendoakan harapan dan komitmen yang sudah disusun dan dipaparkan secara bersama-sama dalam rekoleksi tersebut. (mil)

Kontributor      : Efrillya Damayanti

Anda mungkin juga suka

Tinggalkan Komentar

* Dengan menggunakan formulir ini Anda setuju dengan penyimpanan dan penanganan data Anda oleh situs web ini.