Batam, YTKnews.id– Literasi dikenal sebagai kemampuan berbahasa yang dimiliki oleh seseorang dalam berkomunikasi. Literasi membaca, berbicara, menyimak dan menulis dilakukan dengan cara yang berbeda sesuai dengan tujuannya. Literasi dapat membantu seseorang menambah pengetahuan, meningkatkan pemahaman seseorang terhadap suatu informasi, dan masih banyak hal lainnya. Manfaat yang didapatkan melalui literasi adalah menambah perbendaharaan kata, dan mampu mengoptimalkan kinerja otak.
Di era perkembangan teknologi yang canggih saat ini, literasi dapat dilakukan melalui dua media yaitu, media buku dan digital. Deakin University’s Graduate Learning Outcome 3, mengungkapkan bahwa literasi digital adalah upaya memanfaatkan teknologi dalam menemukan, menggunakan, dan menyebarluaskan informasi dalam dunia digital seperti saat ini. Keunggulan dari literasi digital adalah efisiensi waktu si pembaca ketika hendak membaca suatu informasi, mendapatkan informasi terkini, menghemat keuangan karena tidak perlu membeli buku.
Namun, dari keunggulan tersebut literasi digital juga memiliki kelemahan seperti rentannya bullying, adanya konten-konten negatif yang tidak sesuai batasan usia, dan membuat seseorang menjadi antisosial. Oleh sebab itu, literasi akan lebih baik dan aman dengan menggunakan media buku. Walau digital lebih diminati oleh masyarakat Indonesia dalam berliterasi, pemerintah tetap mendirikan perpustakaan daerah sebagai sarana untuk membaca bagi masyarakat yang lebih gemar membaca dengan menggunakan buku di daerahnya masing-masing.
Di Batam, Kepulauan Riau, upaya yang dilakukan oleh Perpustakaan Daerah dalam menarik minat baca masyarakat adalah dengan mengadakan perlombaan. Perlombaan tersebut turut disemarakkan oleh SMP Yos Sudarso dengan mengutus enam orang dalam satu tim, di antaranya Klara Chynthia Kheiriandra (9.1), Vivian Angeline Lai (9.2), Putu Aurelia Ranindra (9.2), Shannon G. Effendi (9.2), Ikeisha M. Sutiono (9.5), dan Ainsly A. Luvena (9.7). Nama tim yang dipersiapkan oleh SMP Yos Sudarso adalah “Menyala Abangku”.
Perlombaan yang diselenggarakan adalah membuat konten promosi perpustakaan daerah kota Batam. Tujuannya agar masyarakat dapat mengetahui bahwa perpustakaan daerah memiliki banyak koleksi baik itu buku maupun alat permainan untuk anak-anak mulai dari jenjang TK-Perguruan Tinggi. Sasaran lomba tersebut adalah siswa-siswi tingkat SMP yang berada di kecamatan Batam Kota. Lomba tersebut diikuti oleh 34 tim dari sekolah yang berada di kecamatan Batam Kota. Lomba tersebut diselenggarakan di bulan Juni yang lalu dengan mengusung tema “Meningkatkan Literasi Anak Bersama Perpustakaan”.
Tim SMP Yos Sudarso disiapkan dengan sangat mendadak yakni H-5 dari waktu yang sudah ditentukan oleh penyelenggara. Hal pertama yang dilakukan oleh tim adalah menyusun materi, mencari perlengkapan untuk proses pembuatan video, mereview perpustakan daerah, dan mengupload video tersebut di Instagram. Tempat pembuatan konten itu sendiri dilakukan di perpustakaan daerah, dengan durasi video 1 menit. Setelah seluruh proses tersebut selesai, panitia kemudian mengumumkan 10 besar yang akan lanjut ke tahap akhir yaitu mempresentasikan konten yang sudah dibuat. Presentasi tim literasi yang digawangi oleh Ikeisha dilakukan dengan sangat percaya diri dan memukau. Para juri memberikan applause yang sangat meriah karena merasa puas terhadap penjabaran sangat rinci dari leader tim tersebut.
Menurut UNESCO, Indonesia berada diperingkat ke-2 dari bawah soal literasi dunia yang artinya minat baca masyarakat Indonesia sangatlah rendah. Salah satu isu literasi global pada masyarakat Indonesia adalah literasi digital vs literasi tradisional khususnya pada era generasi Z. Di sini artinya generasi Z sangatlah mahir dalam mengonsumsi informasi digital namun sangatlah lemah dalam kemampuan membaca, dan menulis teks panjang yang memengaruhi daya paham dan analisis. Inti dari presentasi tersebut adalah Ikeisha mengajak generasi muda untuk merealisasikan bahwa internet tidak sepenuhnya menggantikan peran perpustakaan. Perpustakaan bukan hanya menjadi tempat penyimpanan buku tetapi juga sebagai pusat pembelajaran dan mengeksplor ilmu yang dinamis dan memainkan peran penting dalam mendukung literasi anak. Sebagai penutup presentasi, Ikeisha menyampaikan sebuah kutipan berharga dari Najwa Shihab, “Hanya butuh satu buku untuk membuat kita jatuh cinta pada membaca. Hanya satu buku. Cari buku itu dan mari jatuh cinta”
Hasil presentasi yang apik dan kemasan video yang menarik membuat SMP Yos Sudarso meraih Juara 1 tingkat kecamatan pada ajang perlombaan tersebut. Tim Menyala Abangku berhak mendapatkan piala, medali, sertifikat dan uang tunai sebesar Rp 5.000.000,00. Putu Aurelia salah satu anggota tim SMP Yos Sudarso mengatakan, selama proses pembuatan tidak ditemukan kesulitan dikarenakan adanya kerja sama yang baik antaranggota tim. Seluruh anggota tim terlibat dalam menyumbangkan ide-idenya, sehingga konten tersebut dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang ditentukan. Maria Agustina Rini, pendamping sekaligus pustakawati SMP Yos Sudarso Batam mengatakan walaupun dengan waktu yang singkat, saya yakin tim kita dapat bersaing dengan tim dari sekolah lain. Keyakinan itu pun akhirnya menjadi kebahagiaan dengan pencapaian tersebut.
Kontributor: Ika