Home » Berinovasi! Para Guru SMP Santa Theresia Lakukan Ini Untuk Persiapan Asesmen

Berinovasi! Para Guru SMP Santa Theresia Lakukan Ini Untuk Persiapan Asesmen

oleh Marcelina Sandra

Pangkalpinang, YTKNews.id — Para peserta didik SMP Santa Theresia pun dapat bernafas lega setelah mampu menyelesaikan rangkaian Asesmen Sumatif Tengah Semester (ASTS) untuk kelas 7-8 dan Uji Coba Asesmen Sumatif Akhir Jenjang (ASAJ) untuk kelas 9. Asesmen Sumatif yang dilaksanakan setiap tengah dan akhir semester ini merupakan bentuk komitmen sekolah untuk menjaga mutu pelayanan pendidikan yang diberikan kepada para peserta didik. Asesmen sumatif juga menjadi alat bagi para guru untuk dapat memonitor dan mengevaluasi capaian pembelajaran para peserta didik. Dengan itu, para guru mendapat acuan untuk meningkatkan pengajaran dan pembelajaran selanjutnya.

Persiapan asesmen sumatif pun dimulai sejak penyusunan kisi-kisi soal sebulan sebelumnya oleh masing-masing guru mata pelajaran. Proses pembuatan soal ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar karena soal-soal yang disusun mengacu pada standar HOTS (Higher Order Thinking Skills) dan PISA (Programme for International Student Assessment).

“Soal-soal yang dihasilkan tidak hanya menguji pengetahuan tingkat rendah seperti kemampuan menghafal saja, tetapi juga kemampuan bernalar kritis tingkat tinggi dan krativitas para peserta didik agar memperoleh kompetensi yang berguna, berkualitas dan berdaya saing global,” ungkap Lan Cen, S.Ag., selaku kepala sekolah.

Tidak hanya muatan soal yang bersifat HOTS, para guru pun diinstruksikan untuk menyiapkan 5 macam bentuk soal yang sesuai dengan standar PISA. Bentuk soal yang disusun berbentuk pilihan ganda biasa, pilihan ganda kompleks, menjodohkan, isian singkat, dan esai.

“Penerapan beragam bentuk soal ini bertujuan agar para peserta didik terbiasa dengan soal-soal yang disiapkan pemerintah saat asesmen nasional. Lebih dari itu, bentuk soal yang beragam diharapkan dapat memberikan gambaran kemampuan peserta didik yang sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya,” tambahnya.

Tidak kalah menarik, asesmen kali ini dilaksanakan secara daring namun tetap dalam pengawasan. Dengan menggunakan Google Form sebagai platform utama untuk mengerjakan soal, sekolah juga memanfaatkan aplikasi Exam Browser untuk memastikan kejujuran peserta didik selama ujian berlangsung.

“Penggunaan aplikasi exam browser ini sangat membantu dalam mengurangi peluang siswa untuk berbuat curang. Aplikasi ini membatasi akses ke situs atau aplikasi lain selama ujian berlangsung,” jelas Haidar Rizaldi selaku admin aplikasi exam browser ini.

Selain itu, sistem ujian daring ini juga sejalan dengan komitmen sekolah untuk mengurangi penggunaan kertas dan mendukung gerakan ramah lingkungan.

“Dengan ujian daring, kami tidak hanya menghemat kertas, tetapi juga melatih siswa untuk terbiasa dengan teknologi,” tambah Haidar.

“Dengan menggunakan google form, sekolah sudah mengikuti anjuran dari Keuskupan untuk merawat lingkungan dengan mengurangi sampah kertas.” ujar Antonius Hanung, salah satu orang tua peserta didik ketika ditanya pendapatnya mengenai penggunaan aplikasi ini.

Pelaksanaan asesmen sumatif tengah semester ini mendapat respon positif dari para peserta didik dan orang tua. Banyak peserta didik mengaku bahwa soal-soal yang diberikan lebih menantang, menuntut pemikiran kritis namun menarik. Sementara, orang tua menyambut baik inovasi digital yang diterapkan sekolah.

“Saya cukup senang dengan sistem ujian daring ini, walaupun ada plus-minusnya. Salah satu kelebihanya, penggunaan aplikasi ini dapat mencegah anak-anak berbuat curang dalam pengerjaan soal,” pungkas Hanung.

Kontributor: Alexander

Anda mungkin juga suka