Pangkalpinang, YTKNews.id — Suasana Gereja Katedral Santo Yosef Pangkalpinang dipenuhi harmoni rohani yang menyentuh hati, saat Komunitas Paulus—terdiri dari TK Santo Paulus, SD Santo Paulus I, SD Santo Paulus II, dan SMP Santo Paulus—menjadi penanggung jawab koor untuk Misa Hari Minggu Biasa XXV pada 21 September lalu. Dipimpin oleh duo siswi SMP Santo Paulus, Lekeisha dan Filia, bersama Elly Pujiastuti sebagai guru TK Santo Paulus Pangkalpinang, paduan suara ini berhasil menghantar umat lebih dekat dengan Tuhan melalui nyanyian yang meriah dan penuh semangat.
Misa yang berlangsung di Gereja Katedral ini menjadi momen istimewa bagi para guru dan karyawan Komunitas Paulus serta siswa-siswi SMP Santo Paulus yang terlibat langsung sebagai penyanyi koor. Meskipun dalam sesi latihan sebelumnya Lekeisha dan Filia sempat tampil agak kaku karena tekanan persiapan, penampilan mereka di hari H justru penuh percaya diri.
“Mereka benar-benar bersinar di panggung rohani ini,” ujar salah seorang guru pendamping yang ikut serta.
Keberhasilan ini tak lepas dari dukungan penuh dari Pemimpin Perayaan Ekaristi, Romo Yustin, Pastor Paroki Katedral Pangkalpinang, yang memberikan pujian dan support hangat kepada seluruh tim koor.
“Kalian telah membawa keindahan liturgi yang sesungguhnya,” ungkap Romo Yustin usai misa.
Dalam khotbahnya, Romo Yustin menyampaikan pesan mendalam berdasarkan bacaan Injil Lukas 16:1-13, yang menekankan pentingnya kesetiaan pada perkara kecil.
“Setia dalam hal kecil berarti kita siap untuk tanggung jawab yang lebih besar. Seperti pengelola harta yang bijaksana dalam perumpamaan Yesus, marilah kita setia dalam pelayanan kita sehari-hari, termasuk dalam musik liturgi yang menyatukan umat,” pesannya yang menginspirasi banyak jemaat untuk merefleksikan kehidupan rohani mereka.
Koor ini tidak hanya menyajikan nyanyian biasa, melainkan menjadi contoh bagaimana membangun paduan suara yang baik dalam perayaan liturgi. Menurut para ahli liturgi, koor yang efektif dimulai dari pemilihan lagu yang sesuai dengan tema misa, latihan rutin untuk menyempurnakan harmoni vokal, serta integrasi antara penyanyi dewasa dan anak muda untuk menciptakan dinamika yang inklusif.
Komunitas Paulus menerapkan hal ini dengan baik: mereka memadukan guru dan siswa, memastikan setiap nada tidak hanya indah tapi juga membawa makna rohani.
“Kunci suksesnya adalah persiapan spiritual, bukan hanya teknis. Latihan harus diiringi doa agar nyanyian benar-benar menjadi persembahan bagi Tuhan,”tambah Elly Pujiastuti, salah satu pemimpin koor.
Sorotan utama dari penampilan koor ini adalah tiga lagu yang dinyanyikan dengan penuh penghayatan. Lagu pertama, Syukur Dalam Hidup, dibawakan sebagai pembuka yang mengajak umat untuk bersyukur atas berkat Tuhan sehari-hari. Dengan aransemen sederhana namun menyentuh, lagu ini menciptakan atmosfer damai, mengingatkan jemaat pada karunia kehidupan yang sering terlupakan di tengah kesibukan. Selanjutnya, Persembahan Hati dinyanyikan dengan indah selama persembahan, di mana suara harmonis para siswi SMP dan guru bergema lembut, menyimbolkan penyerahan diri total kepada Sang Pencipta.
“Lagu ini seperti doa yang bernyanyi, membuat hati kami terbuka,” cerita seorang umat yang hadir.
Sebagai penutup, lagu Berjalan dan Merawat Harapan menjadi klimaks yang sempurna. Lagu ini, yang ditetapkan sebagai Lagu Pastoral Tahun 2025 oleh Keuskupan Pangkalpinang, menggambarkan perjalanan iman yang penuh harapan di tengah tantangan dunia. Dengan tempo yang dinamis dan lirik yang menguatkan, penampilan ini meninggalkan kesan mendalam, mendorong umat untuk terus berjalan dalam cahaya Kristus.
“Ini bukan sekadar nyanyian, tapi panggilan untuk merawat harapan bersama sebagai komunitas,” ujar Romo Yustin dalam apresiasinya.
Keterlibatan Komunitas Paulus dalam misa ini tidak hanya memperkaya liturgi, tapi juga menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah Katolik lainnya di Pangkalpinang untuk aktif dalam pelayanan gereja. Dengan penampilan koor yang meriah dan bermakna, acara kemarin membuktikan bahwa musik rohani bisa menjadi jembatan yang kuat untuk mendekatkan umat kepada Tuhan. Umat diharapkan terus mendukung inisiatif seperti ini, agar harmoni iman terus bergema di Keuskupan Pangkalpinang.
Kontributor: Benediktus Edi