Batam, YTKNews.id—- Dalam upaya meningkatkan sekaligus mengimplementasikan hasil literasi siswa dan guru, SMA Yos Sudarso Batam memilih Karya Tulis Ilmiah (KTI) sebagai pengganti Ujian Akhir Sekolah untuk siswa kelas XII. Menurut Sumiyati, S.Pd.,M.M., Kepala SMA Yos Sudarso Batam, hal ini dilakukan untuk mempersiapkan siswa sebelum melangkah ke jenjang pendidikan selanjutnya. “KTI diadakan sekolah sebagai persiapan anak-anak sebelum masuk ke jenjang yang lebih tinggi,” ujarnya. “Di jenjang pendidikan tinggi dibutuhkan keterampilan, karakter, serta pemahaman dalam membuat karya ilmiah,” tambahnya lagi.
Pembuatan karya tulis ilmiah ini dapat dilakukan secara individu maupun kelompok. Hal ini berdasarkan prinsip diferensiasi dalam Kurikulum Merdeka yang memberikan keleluasaan kepada siswa untuk mengeksplorasi pengetahuan sesuai kemampuan dan minat . Setiap siswa atau kelompok diberikan pendampingan oleh guru yang telah ditentukan sekolah. Bersama guru pendampingnya, siswa dapat berkonsultasi terkait KTI yang telah mereka tentukan secara mandiri judul dan topik penelitiannya.
Proses mencari dan melaporkan judul KTI telah dilakukan dari awal bulan Januari 2024 yang lalu. Setiap proses penyusunan KTI ini telah diagendakan secara matang oleh Waka Kurikulum bersama tim. Tim ini mempersiapkan jadwal penyusunan hingga jadwal presentasi KTI.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Djohan Susanto, S.Pd., memandang proses KTI ini berjalan dengan baik dan banyak hal baik yang terjadi dalam prosesnya. ”Melalui KTI, guru-guru bisa ikut belajar dengan baik. Pertama, ini merupakan hal yang baru, ada kemauan belajar bapak ibu guru untuk menguasai KTI sehingga bisa membimbing anak-anak. Yang kedua, respon anak-anak juga bagus, saya beberapa kali melihat anak-anak kemudian mengejar-ngejar guru untuk bimbingan, lalu kumpul secara mandiri untuk membahas KTI,” ungkapnya.
Karya ilmiah yang telah disusun ini kemudian dipresentasikan oleh setiap siswa atau kelompoknya sesuai jadwal dari sekolah. Hal ini dilakukan untuk mencapai penilaian akhir dan bertujuan menyampaikan pertanggungjawaban karya ilmiah yang dihasilkan kepada guru penguji. Tidak hanya guru, pengawas sekolah pun turut ambil bagian dalam pengujian karya ilmiah pada beberapa siswa.
Selain alasan di atas, tujuan SMA Yos Sudarso Batam memilih KTI sebagai tugas akhir dikarenakan dalam Kurikulum Merdeka yang dianut sekolah ini, bentuk penilaian akhir dapat dipilih dan ditentukan oleh satuan pendidikan. Hal ini sejalan dengan keterangan yang diberikan kepala SMA Yos Sudarso Batam. “Pada Kurikulum Merdeka, penilaian diharapkan tidak selalu harus berbentuk tes tertulis, namun bisa seperti model proyek, portofolio, produk, atau karya tulis,” ucap Sumiyati, S.Pd.,M.M.
Terkait penilaian, SMA Yos Sudarso Batam juga memastikan kualitas KTI yang dihasilkan siswa sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pengecekan terus dilakukan melalui pertemuan rutin serta sesuai dengan standar penilaian yang telah diinformasikan kepada siswa.
Beragam refleksi diungkapkan oleh para siswa kelas XII setelah meyelesaikan KTI ini. “Saya merasakan peningkatan dalam kemampuan analisis maupun penalaran, pemecahan masalah dan masih banyak lagi,” ujar Jesslyn Tan dari kelas XII.1. Tak hanya Jesslyn, Nadine pun mengungkapkan hasil refleksinya dalam pembuatan “Saya merasa tugas pembuatan KTI ini membuat saya memiliki ‘insight’ baru dalam mengerjakan karya tulis ilmiah seperti skripsi, jurnal, makalah. Hal ini tentu saja bermanfaat bagi saya di jenjang pendidikan yang selanjutnya,” ucap siswi kelas XII.6 tersebut.
Oleh karena KTI adalah hal baru yang dijalankan sekolah ini, maka SMA Yos Sudarso terus melakukan evaluasi dan perbaikan guna menyiapkan pelaksanaan yang lebih baik lagi ke depannya agar kelak dapat diimbaskan pada unit sekolah lain. (Dwi)
Kontributor: Florensia Marselli Kidi, S. Pd.