Home » “Aku Indonesia dan Cinta Batik Nusantara” : Begitulah Kegiatan P5 di SD Santo Paulus 2

“Aku Indonesia dan Cinta Batik Nusantara” : Begitulah Kegiatan P5 di SD Santo Paulus 2

oleh Alexia Dea Ariyanti

Pangkalpinang, YTKNews.id – SD Santo Paulus 2 melaksanakan kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pada bulan oktober dengan tema kearifan lokal membuat batik jumputan. Proyek ini memiliki tujuan yaitu untuk mengenalkan salah satu jenis batik yang ada di Indonesia dan menanamkan rasa cinta terhadap produk dalam negeri.

Proyek ini diawali dengan tahap pengenalan yang mana pada tahap ini peserta didik diperkenalkan sejarah batik dan jenis-jenis batik yang ada di Indonesia selain batik jumputan. Setelah diperkenalkan sejarahnya, peserta didik diajarkan bagaimana cara membuat batik jumputan. Teknik yang diperkenalkan adalah teknik shibori dan ikat dengan metode pewarnaan yaitu dicelup. Pengenalan cara membuat batik ini dinamakan tahap kontekstualisasi.

Tahap Aksi : Teknik Shibori dan Ikat

Setelah tahap kontestualisasi, peserta didik mulai menerapkannya pada tahap aksi. Dengan penuh ketekunan, peserta didik menerapkan apa yang sudah mereka lihat dan pahami pada tahap sebelumnya ke kain yang sudah disiapkan oleh sekolah. Peserta didik di kelas 1 sampai kelas 3 menggunakan metode ikat dengan bantuan tutup botol, kelereng, dan batu. Sementara peserta didik di kelas 4 sampai kelas 6 menggunakan metode shibori.

Tahap aksi ini dilakukan dengan beberapa tahap yaitu tahap pertama membuat pola, tahap kedua pewarnaan, dan yang terakhir penyelesaian akhir dimana peserta didik membuka dan mencuci kain mereka di sekolah.

Hasil Karya P5 Peserta Didik

“Kami berharap proyek ini bisa menjadi bekal peserta didik kami di masa depan dan semoga mereka lebih mencintai produk-produk dari Indonesia khususnya batik.” Ucap Bu Riski Anggraini selaku koordinator kegiatan P5.

Kegiatan P5 ini bermanfaat dalam mengembangkan keterampilan, kreatifitas, serta pengetahuan siswa dalam mengerjakan P5 pada periode tertentu, selain itu kegiatan ini juga dapat mengasah inisiatif dan partisipasi untuk pembelajaran yang aktif dan berkelanjutan.

Penulis : Riski Anggraini, S.Pd

Anda mungkin juga suka