Pangkalpinang, YTKNews.id —SMP Santa Theresia kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kepedulian pada lingkungan hidup melalui kegiatan pastoral sekolah. Seluruh anggota komunitas SMP Santa Theresia yang beragama Katolik melaksanakan Ibadat Jalan Salib setiap hari Jumat selama masa Prapaskah dengan tema “Berziarah dalam Harapan bersama Yesus Mewujudkan Pertobatan Ekologis”. Tema ini selaras dengan tema Aksi Puasa Pembangunan (APP) Nasional tahun 2025, yaitu “Pertobatan Ekologis: Peziarahan Pengharapan di Tahun 2025”. Melalui Ibadat Jalan Salib, komunitas SMP Santa Theresia diajak untuk merenungkan penderitaan Yesus sambil menghubungkannya dengan kesadaran akan tanggung jawab terhadap lingkungan.
“Melalui Jalan Salib ini kita diajak untuk bertobat, tidak hanya dari dosa-dosa pribadi yang kita lakukan terhadap sesama, tetapi juga dari sikap yang merusak ciptaan Tuhan yang lain. Semoga permenungan ini membawa kita pada pertobatan ekologis yang sejati dan memberi kita harapan untuk masa depan bumi yang lebih baik,” pesan yang disampaikan Lan Cen, S.Ag., selaku Kepala SMP Santa Theresia yang turut membantu dalam penyusunan buku ibadat jalan salib ini.
Kegiatan ini selaras dengan semangat Peziarahan Pengharapan di Tahun Yubileum 2025, di mana umat Katolik diajak untuk berziarah dalam pengharapan dan mewujudkan sikap kepedulian terhadap sesama dan lingkungan hidup. Setiap perhentian Jalan Salib diisi dengan refleksi yang menghubungkan penderitaan Yesus dengan penderitaan bumi yang sedang terluka akibat ulah serakah manusia.
“Kita diajak untuk merenungkan bagaimana tindakan kecil sehari-hari, seperti mengurangi sampah plastik, menghemat energi, dan menanam pohon, dapat menjadi bentuk nyata dari pertobatan ekologis.” ujar Marcelina yang merupakan salah satu guru pendamping.
“Melalui Ibadat Jalan Salib ini, seluruh komunitas sekolah dapat semakin peduli terhadap lingkungan dan mengambil peran aktif dalam menjaga kelestarian bumi.” ungkap Ivan selaku koordinator Pastoral Sekolah.
Ibadat Jalan Salib yang telah disusun secara khusus ini berusaha menunjukkan bahwa perwujudan iman harus tercermin pada sikap kepedulian tidak hanya kepada sesama tetapi juga terhadap lingkungan di mana kita tinggal. Melalui kegiatan ini, seluruh anggota komunitas diundang untuk berziarah bersama Yesus dalam harapan guna mewujudkan pertobatan Ekologis dengan menjadi agen perubahan dalam merawat bumi yang merupakan rumah kita bersama.
Kontributor: Alexander