Parittiga, YTKNews.id – SMP St. Hilarius Parittiga mengikuti kompetisi Kihajar STEM pada tahun 2022. Sekolah mengirimkan tiga tim yang terdiri dari satu tim dari kelas VIII dan dua tim kelas IX.
Tim yang diutus dari kelas VIII adalah Feng Liuz Ng, Fhellen Jufine Lu, dan Verlya Angelina. Tim pertama dari kelas IX adalah Justine Liu, Nicholas Valdinata, dan Ferry Christriawan, sedangkan tim keduanya adalah Devina, Lawrenzia Wong, dan Christian Angelo.
Kesembilan siswa yang ikut berkompetisi sangat antusias dan bersemangat. Mereka mengerjakan 20 soal dan diberikan waktu 90 menit. Hasil skor dan lama pengerjaan langsung dapat dilihat pada saat tes berakhir.
Berkat usaha yang keras, salah satu tim dari kelas 8 mendapatkan skor sempurna, yaitu 100 dan dikerjakan dalam waktu 58 menit, 28 detik. Tim Feng Liuz Ng menduduki peringkat keenam untuk Kepulauan Provinsi Bangka Belitung jenjang SMP.
Sedangkan dua tim yang lain berada di peringkat 12 dan 20. Ketiga Tim tersebut lolos Tahap Basic, sesuai dengan SK dari Kemdikbud NOMOR:3495/JI/TI.09/2022 tanggal 1 Agustus 2022 tentang Penetapan Peserta Lolos Kihajar STEM 2022 Tahap Basic.
Dika Restyan Sari, S.Si mengatakan bahwa Kihajar STEM dalam pelaksanaannya, dilakukan dengan tiga tahap, yaitu tahap STEM Basic, STEM Intermediate, dan final. Tahap STEM Basic telah selesai dilaksanakan pada Minggu, 31 Juli 2022 secara serentak seluruh Indonesia dan seluruh jenjang.
“Kompetisi STEM Kihajar ini bukanlah ajang main-main. Kita harus menunjukkan hasil yang terbaik. Kita belajar dari kompetisi OSN tahun ini, yang mana kita belum beruntung bisa lolos ke tingkat provinsi,” ujar Dika.
Feng Li, salah satu siswa yang lolos mengaku bangga, tapi belum merasa puas, karena masih ada tahap-tahap berikutnya yang tentunya lebih sulit.
“Kami akan berusaha memberikan yang terbaik untuk kompetisi ini. Bagaiamanapun hasilnya nanti, pokoknya kami semua siap melaju,” tegas Feng Li, mewakili kelompoknya.
Mengutip dari laman kihajar.kemdikbud.go.id, Kihajar STEM adalah wadah eksplorasi untuk peserta didik pada satuan pendidikan, untuk berpikir kritis, kreatif, dan mampu berkolaborasi dan berkomunikasi dalam pengembangan project berbasis STEM melalui pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi.
Tahun ini, Kemdikbud menyatakan sebanyak 64.555 peserta didik seluruh Indonesia mengikuti kegiatan tersebut dari jenjang SD sampai SMA/SMK di dalam maupun luar negeri. *(nys)*
Penulis: Har