SD Santa Maria Mentok kembali menggelar kegiatan yang berupaya melestarikan budaya peranakan Tionghoa Bangka Belitung. Kali ini melalui kegiatan acara class meeting pada tanggal 13 Desember 2023, peserta didik yang tergabung dalam Mandarin Club membuat Sakjan atau Ronde bersama.
Peserta didik terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Mereka dengan sabar membentuk bulatan kecil sakjan. Tradisi makan sakjan diperingati pada tanggal 21-22 Desember setiap tahunnya oleh masyarakat keturunan Tionghoa untuk menyambut pergantian tahun.
“Sak Jan berbentuk bulat dan lengket melambangkan kebersamaan dan persatuan. Disajikan dengan kuah jahe yang menghangatkan, melambangkan sikap hangat kita dengan sesama teman dan setiap pelayanan kita. Filosofi ini didoakan juga selalu ada bersama dengan kita,” ujar Suwito Wu, guru Mandarin di SD Santa Maria Mentok yang mengkoordinir kegiatan.
Kegiatan membuat ronde ini merupakan salah satu upaya SD Santa Maria Mentok untuk mengenalkan budaya Tionghoa kepada para siswa di SD Santa Maria Mentok yang 80% adalah dari keluarga peranakan Tionghoa.
“Kegiatan class meeting ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada para siswa untuk beristirahat sejenak dari kegiatan belajar mengajar dan untuk mengembangkan bakat dan minat mereka,” kata Maria Susanti, Kepala SD Santa Maria.
Kegiatan ini juga dibantu oleh orang tua siswa. Terlihat kolaborasi yang dijalin sekolah dalam kegiatan ini.
“Kami menegaskan, SD Santa Maria sangat merangkul semua peserta didik dengan menghargai setiap budaya dan tradisi. Apalagi orang tua dari anak-anak Tionghoa, jangan ragu untuk menyekolahkan putra-putrinya di Santa Maria Mentok. Kami ingin agar anak-anak Tionghoa bisa mengenal dan mencintai budaya mereka, sekaligus saling menghayati kekayaan budaya di Indonesia” tambah Maria Susanti.
Reporter: Meigi Tendrawan