Tanjung uban, YTKNews.id—Pawai merupakan kegiatan yang sangat familIer untuk dikenal dikalangan masyarakat. Pada umumnya kegiatan pawai ini dilaksanakan bila ada momen-momen penting terkait dengan perayaan maupun peringatan hari-hari besar nasional maupun lembaga-lembaga tertentu. Pawai budaya kali ini berbeda dengan kegiatan pada umumnya, karena pawai kali ini dilaksanakan dalam rangka menutup akhir tahun ajaran 2024-2025 khusus untuk semua TK yang ada di Bintan Utara, Rabu, 4 Juni 2025.
Kegiatan Pawai budaya ini dinsipirasi oleh karena adanya beberapa masukan dari IGTKI terkait dengan tumbuh kembang peserta didik selama menjalani pendidikan usia dini di jenjang PAUD /TK. Selain itu kegiatan pawai ini juga diinspirasi terkait dengan penerimaan siswa baru tahun ajaran baru 2025-2026 sehingga dapat dijadikan kesempatan untuk promosi sekolah yang bersangkutan. Meskipun demikian, para guru yang tergabung dalam IGTKI Bintan Utara, kegiatan ini juga dijadikan momen untuk menunjukan tingkat kemandirian anak dengan mengekspresikan kemampuan dan keberanian mereka. Adapaun peserta pawai dalam rangka menutup akhir tahun pelajaran sebanyak 13 TK yang ada di Bintan Utara.
Miki Adelina, S.Pd. sebagai kepala sekolah, mengungkapkan rasa syukurnya karena kegiatan ini sungguh disuport oleh orang tua/wali murid yang tidak hanya dalam bentuk dukungan karena keterlibatannya, tetapi juga pengorbanannya untuk ikut ambil bagian dalam menghias kendaraan yang dipakai seperti menghias sepeda. Dalam pawai budaya ini TK Fransiskus anak-anak menampilkan beberapa corak budaya seperti Budaya Melayu, Jawa, Batak, Bali, Kalimantan, Chines, dan yang profesi adalah Polisi, TNI Angkatan Darat dan angkatan Laut, Pegawai adminstrasi KPLP, Dokter, Perawat, Pegawai Kejaksaan (Hakim), Biarawai dan pengusaha. Selain itu dimeriahkan juga dengan speda hias dalam bentuk kupu-kupu, bentuk kapal Speed dan bentuk taman bunga.
Dari kegiatan ini anak-anak dengan penuh semangat dan tanpa kenal lelah setia dan taat mengikuti apa yang di perintahkan oleh guru pendamping dan orang tua pendamping. Anak-anak sungguh merasakan pengalaman yang sungguh membahagiakan sehingga punya harapan ditahun mendatang mereka boleh ikut kembali kegiatan pawai ini dengan seragam yang berbeda atau justru dengan seragam yang sama. Demikian orang tua mereka tidak hanya gembira menyaksikan anak-anak mereka yang lucu-lucu, tetapi juga mereka bangga karena menyaksikan anak-anaknya yang sungguh hebat mandiri dan berani serta kuat dan setia mengikuti kegiatan pawai ini hingga finish. (mil)
Kontributor : Suster Gemma