Batam, YTKNews.id – Pemanfaatan perpustakaan secara masif akan berdampak pada kualitas pemikiran Siswa dan Guru yang semakin baik. Upaya tersebut dilakukan Forum Pengelolaan Perpustakaan Yayasan Tunas Karya (FPPYTK) Wilayah Batam, dengan menghadirkan program berbagai perlombaan antar siswa dan mahasiswa seperti lomba pojok baca, lomba baca dan pantonim, lomba puisi, lomba pidato dan drama perpustakaan.
Hal itu diutarakan koordinator FPPYTK, Karinus B. Belang, S.M, saat membuka rapat evaluasi kegiatan FPPYTK wilayah Batam yang dihadiri oleh Margaretha Widiastuti, S.I.Pust. (Unit SD Yos Sudarso I), Maria Agustina Rini A. Ma, Pust (unit SMP Yos Sudarso), Florida Muke, S.Si (unit SD Yos Sudarso III), Benedikta Erna Dwiastuti (unit SMAK Yos Sudarso), Yohana Mustika Sari Esong (unit SD Yos Sudarso II), Damianus Wanggu, S.E (unit SD Ignatius Loyola Rempang) dan Karinus B. Belang ,S.M (unit STIE Bentara Persada) di ruangan Perpustakaan SMAK Yos Sudarso Batam Center pada Selasa (30/01/2024).
Karinus menyampaikan, literasi jangan hanya dilihat sebagai membaca dan menulis saja tetapi juga sebagai kemampuan menganalisa, mengambil kesimpulan, membandingkan, sehingga dapat mengubah sikap dan perilaku seseorang.
Kehadiran FPPYTK menurut Damianus Wanggu, S.E Kepala Perpustakaan unit SD Ignatius Loyola Rempang dapat memberikan lifeskill serta motivasi yang sangat bermanfaat bagi Siswa dan Guru yang ingin mengembangkan diri.
“Siswa dan Guru dapat memanfaatkan berbagai informasi yang disediakan di perpustakaan baik dalam bentuk tercetak maupun digital,” ujar Dami.
Perpustakaan merupakan jawaban dalam mendukung aktivitas Siswa dan Guru mengubah hidupnya dan bukan hanya sebagai tempat meminjam buku. Perpustakaan yang megah di lingkungan Yayasan Pendidikan Tunas Karya harus jadi medium yang mendorong lahirnya kreativitas dan produktivitas masyarakat di lingkungan sekolah.
“Siswa, Guru dan Tendik harus mempunyai literasi yang kuat dan budaya gemar membaca karena hal itu merupakan investasi yang perlu disiapkan,” tambah Dami.
Oleh karena itu, Dami menegaskan, perpustakaan sebagai ruang publik diharapkan dapat meningkatkan keterampilan hidup dan berbagi pengalaman. Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi sosial (TPBIS) dapat terjadi jika siswa, guru dan tendik sadar dan itu dapat terjadi melalui membaca.
Sementara itu, pada sesi diskusi Kepala Perpustakaan Unit SD Yos Sudarso II, Yohana Mustika Sari Esong menyampaikan aktivitas membaca merupakan kebiasaan yang baik dapat dimulai dari diri sendiri dan keluarga. Ajarkan sedari dini membaca agar kelak mereka menjadi orang yang berhasil.
“Naiknya indeks literasi Siswa, Guru dan Tendik menjadi tanggung jawab bersama untuk membangun sekolah-sekolah di lingkungan YTK,” kata Tika.
Senada dengan pernyataan Yohana Mustika Sari Esong, Kepala Perpustakaan unit SD Yos Sudarso III, Florida Muke, S.Si mengatakan pembudayaan kegermaran membaca di lingkup keluarga adalah dengan memberikan contoh kepada anak-anak.
Perpustakaan dapat dijadikan tempat rekreasi atau mengisi waktu luang. Oleh karena itu perpustakaan harus sesuai standar agar dapat melayani pengunjung dengan baik.
“Dari membaca bisa mendapatkan wawasan yang luas, karena membaca adalah jendela dunia. Sebagai generasi muda harus mempunyai wawasan yang luas,” pungkas Florida. *(nov)*
Kontributor : Karinus