Tanjungpandan, YTKNews—Siang itu Wina Novenia, siswa pindahan dari sebuah SMP Negeri di kota Tanjungpandan bersama 25 teman-temannya di Kelas 7A SMP Regina Pacis, sedang belajar Matematika. Pembelajaran Matematika di kelas itu biasa seperti di sekolah lain. Hanya ada fakta yang mencengangkan. Pasalnya, para peserta didik begitu riang gembira dan interaktif dalam pembelajaran itu.
Sedangkan dari sisi Sang Guru, Dita Anggraini, S.Pd, tampil begitu komunikatif, tidak seperti gambaran pada umumnya tentang sosok seorang guru matematika. Perempuan berkulit sawo matang itu, menghadirkan suasana pembelajaran yang begitu asyik. Kadang-kadang ia sedikit membelakangi peserta didik, dan menggaris di papan dengan menggunakan penggaris. Bukan berati ia berhenti menjelaskan. Ternyata menggaris adalah cara baginya untuk menjelaskan tentang sudut dan bangun datar.
Yang menarik, Dita tidak hanya menggunakan penggaris dan busur untuk menjelaskan ukuran dan sudut persegi panjang. Ternyata guru matematika yang satu ini juga menggunakan ice breaking unuk membuat pelajaran matematika di kelas, makin terasa asyik. “Oleh karena itu, Puji Tuhan, kali ini nilai pesrta didik terhitung lumayan, banyak yang dapat nilai 90an.
sang guru sedang mendidik muridnya
Dita terlihat mengajar matematika dengan akal dan hati. Karena baginya, matematika adalah ilmu yang paling dasar. “Matematika dasar dari semua ilmu. Karena anak-anak belajar IPS, contonya belajar skala peta saja, mereka harus ukur dan menghitung. Belajar Olahraga, setiap lapangan olahraga pun ada ukurannya,” imbuh Dita. urai b aharf du kiKalau tidak pahami matematika, segala sesuatu yang sulitua
Ini kata Peserta Didik
Karen, siswi kelas 7A SMP Regina Pacis Tanjungpandan, mengakui belajar matematika itu asyik. “Matematika itu asyik karena ibu mengajarnya luwes dan banyak cara, juga ditambah saya suka hitung-hitungan,” ujar Karen.
Siswi yang selalu dapat di kisaran nilai 91,5 mengakui pelajaran yang barusan diperolehnya hari itu, terhitung sulit. “Tadi kayaknya dikasih gambar sudut, lalu diusruh cari nilai. Pelajaran ini menantang karena soal yang sulit. Hebatnya guru kami ini, adalah menantang kami untuk menjawab secepatnya,” sambung Karen.
Berwyn, teman Karen di kelas 7A , mengaku pelajaran matematika di SMP toiknya meningkat. Baren menyuikai matematika sejak kelas V SD Regina Pacis. “Sekarang topiknya makin meningkat. Saya biasa nya mendengarkan pas guru menjelaskan, sehingga bisa memnjawab dengan cepat,” ujar Berwyn. “Guru menjelaskan sangat bagus, sederhana dan menggunakan juga game di hp, sehingga terasa asyik.
Baik Karen maupun Berwyn, keduanya sepakat bahwa teman-temannya yan lain, pun suka dengan penjelasa gurunya. Keren lebih suka aljabar. Begitu juga Baren. (***)
Karen dan Berwyn
Reporter : Stefan