Tanjungpinang, YTKNews.id—Baru-baru ini, TK Santa Bernadeth adakan kamping di sekolah yang beralamat di Jalan Diponegoro, Tanjungpinang. Kegiatan kamping berlangsung selama 2 hari, yakni Kamis dan Jumat, tanggal 22-23 Mei 2025. Kamping yang diselenggarakan di sekolah TK Santa Bernadeth ini berlangsung dengan penuh keceriaan dan kehangatan. Antusias mulai terlihat dari awal kegiatan dimulai. Anak-anak begitu antusias berbondong-bondong membawa perlengkapan kamping yang berupa perlengkapan tidur, perlengkapan mandi, baju ganti, dan perlengkapan lainnya. Suasana halaman sekolah disulap menjadi area perkemahan yang tampak begitu meriah diwarnai dengan ornamen tendanya.
Keseruan pertama dimulai saat anak-anak mulai mandi bersama menggunakan air pancur buatan yang telah disediakan oleh sekolah. Dengan air yang segar, canda tawa pun tak terhindari tatkala mereka saling menyiram, bermain, dan tertawa bersama di tengah cipratan air yang mengucur. Setelah selesai bersih-bersih dan makan malam, kegiatan dilanjutkan dengan agenda yang lain.
Malam harinya, tiba lah di sesi penyampaian materi. Dokter Jovani sebagai narasumber yang mengisi agenda kamping saat itu, menyampaikan materi tentang pentingnya makanan dan minuman yang sehat bagi tubuh. Anak-anak diajak mengenali berbagai jenis makanan sehat dan ragam manfaatnya melalui video menarik. Tidak hanya itu, anak-anak juga diajak untuk mengamati cerita bergambar dan dialog interaktif yang ditayangkan. Kehangatan dan keceriaan semakin melekat tatkala anak-anak mulai aktif bertanya dan berbagi tentang pengalamannya mengenai makanan sehat dan tidak sehat dalam kehidupan sehari-hari.
Setelah penyampaian materi selesai, acara yang paling ditunggu-tunggu pun tiba, yaitu penyalaan api unggun. Pada sesi ini, anak-anak berkumpul mengelilingi api unggun sembari diawasi oleh guru dan orang tua yang berada di sekeliling. Mereka menyanyikan beberapa lagu bergenre ceria sambil berpegangan tangan. Suasana hangat dan seru mewarnai suasana malam saat itu. Kegiatan api unggun ini tidak hanya sebagai hiburan, melainkan juga sebagai sarana untuk membangun kebersamaan antar anak. Mereka diajarkan makna kebersamaan dalam bentuk menyanyi, bergembira, bahkan merangkul bersama antara satu dengan lainnya. Wajah-wajah polos mereka memancarkan kegembiraan yang tulus, memperlihatkan betapa kegiatan ini meninggalkan kesan mendalam bagi mereka.
Setelah acara api unggun selesai, anak-anak diarahkan untuk bergegas tidur. Tapi sebelum tidur malam, anak-anak diajak untuk melakukan kebersihan terlebih dahulu seperti membersihkan kaki, tangan, menggosok gigi hingga mengganti baju tidur. Dalam kegiatan sederhana ini, anak-anak diajarkan tentang arti kemandirian, keberanian serta tanggung jawab terhadap diri sendiri. Setelah selesai melakukan ritual menjelang tidur, susasana hening pun mulai tergambar. Perlahan-lahan, tak terdengar sedikit pun suara di ruangan kamping itu. Hal itu menandakan bahwa anak-anak sudah terlelap.
Keesokan paginya, kegiatan dilanjutkan dengan jalan sehat menuju Tugu Sirih yang jaraknya tidak jauh dari sekolah. Anak-anak berjalan dengan tertib dipandu oleh para guru dan beberapa orang tua yang turut serta mengawasi. Sambil berjalan, mereka diajak mengamati lingkungan sekitar dan belajar mengenali berbagai jenis tanaman dan benda di alam yang ditemui di jalan. Selain itu, anak-anak juga di ajak bernyanyi sambil berjalan yang tujuannya agar mereka semakin semangat. Perjalanan menuju Tugu Sirih menjadi momen yang menyenangkan sekaligus edukatif bagi anak-anak. Selain belajar mengenai pentingnya kebersihan lingkungan, anak-anak juga diajar untuk menjaga ketertiban dan menjaga kebersamaan dengan saling menolong jika ada teman yang kelelahan. Tentu, ini menjadi gambaran nyata bahwa anak-anak TK Santa Bernadeth menjunjung kekompakan dan kerja sama yang sederhana.

Selain itu, selama kegiatan kamping berlangsung, anak-anak juga diajarkan nilai-nilai penting dalam kehidupan sehari-hari, seperti kemandirian. Mereka belajar membereskan barang-barang sendiri, memakai sepatu sendiri, serta ikut serta dalam menyiapkan makanan dan minuman sendiri. Hal ini mengasah rasa tanggung jawab dan percaya diri dalam diri mereka. Tak hanya itu, keberanian juga mulai tumbuh dalam diri anak-anak. Beberapa dari mereka yang awalnya takut tidur tanpa orang tua, akhirnya mampu melewati malam bersama teman-teman. Dengan bimbingan guru, dan teman sebaya, mereka mulai memahami bahwa berani berarti mampu menghadapi ketakutan dengan percaya diri dan semangat.
Selama dua hari satu malam kegiatan berlangsung, anak-anak juga merasakan kehangatan seperti hangatnya ikatan keluarga. Kenyamanan yang tercipta didukung oleh kasih sayang guru-guru dan teman-temannya, ini yang membuat mereka lebih terbuka dan mudah bersosialisasi. Secara keseluruhan, kegiatan kamping ini tidak hanya menyenangkan, melainkan di dalamnya tersirat nilai-nilai yang mendidik, yang berupa keberanian, kebersamaan, dan kemandirian. Melalui momen pengalaman kamping edukatif ini dapat menjadi pengingat yang akan terus mereka ingat sebagai bagian masa kecil mereka yang penuh warna.(Evi)
Kontributor : Tania