Pangkalpinang, YTKNews.id – Kegiatan pertemuan dengan orang tua anak-anak Asrama Santa Theresia dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 07 Juli 2022. Para orangtua diajak berdiskusi banyak hal tentang Pedoman Asrama Santa Theresia dalam bentuk pendampingan.
Narasumber yang memaparkan materi adalah RD Servasius Samuel, S.Psi.,M.Psi.,Psikolog sebagai ketua Yayasan Tunas Karya (YTK), Martina Winarti, S.Pd sebagai Konselor Asrama dan juga Sr. Emiliana Kewa Demon Umakela, SSpS., S.E selaku kepala Asrama Santa Theresia.
Secara garis besarnya pertemuan dengan orangtua di awal tahun ajaran baru 2022/2023 sebagai bentuk pendampingan serta komunikasi antara pengurus asrama dan orang tua. Saat ini Asrama ditempati oleh 34 siswa yang berasal dari luar Pangkalpinang, terdiri dari siswa kelas X sebanyak 13 orang, kelas XI ada 12 orang dan kelas XII sebanyak 9 orang.
Orangtua begitu antusis mengikuti pertemuan ini karena diskusi mencangkup semua kegiatan pengembangan anak di asrama dan juga tidak lepas dari aturan-aturan dan kebijakan Asrama Santa Theresia.
Aturan yang diberlakukan tersebut bukan untuk mengekang anak, namun untuk membentuk anak menjadi pribadi yang disiplin dan teratur. Sebagai orang tua, maka wajib untuk mengenali aturan yang diterapkan asrama.
Orang tua yang hadir dalam pertemuan ini juga sekaligus menjadi ajang perkenalan dengan sesama orang tua. Dengan menjalin hubungan baik antara sesama orangtua, akan memudahkan para orang tua untuk berkoordinasi keperluan anak-anak di asrama dan saling mendukung kegiatan pendampingan yang membantu perkembangan anak secara optimal.
Sesama orang tua dapat berbagi usul dan saran, berbagi informasi mengenai kegiatan menarik yang dapat diikuti anak untuk mendukung tumbuh kembang anak, dan berbagi informasi menarik lainnya yang mungkin belum diberikan di asrama.
Winarti berharap untuk orangtua dan asrama santa Theresia mampu bersinergi dan berkolaborasi dalam proses pendampingan.
“Harapan besar juga terhadap anak-anak Asrama Santa Theresia tahun ajaran baru 2022/2023, semoga anak-anak mampu berdinamika dan berproses dengan baik di lingkungan asrama sehingga mampu bertumbuh dan berkembang secara optimal,” ungkap guru BK yang berkarya di SMA Santo Yosef tersebut. *(sfn/nys)*
Penulis : Win