Tanjungbalai, YTKNews.id—Perayaan Imlek tahun ini agak unik karena digabung antara SMA dan SMP Santo Yusuf. Acara tersebut dirayakan pada hari Kamis dan Jumat, tanggal 15 dan 16 Februari 2024. Perayaan Imlek berlangsung selama 2 hari tersebut dan dilaksanakan di lapangan sekolah Santo Yusuf, tepatnya di panggung SMP. Untuk perlombaannya dilaksanakan di lapangan SMP dan untuk Pensi dilaksanakan di Panggung SMP Santo Yusuf.
“Tujuan dari perayaan Imlek tahun ini digabung dengan SMP dan SMA adalah supaya acara yang ditampilkan lebih terarah, meningkatkan persatuan dan saling menghormati di antara sesama siswa dan guru-guru”, kata Aloysia Reni. Pendapat dari guru-guru yang lain juga mengatakan bahwa, kegiatan ini dilaksanakan supaya siswa SMP semakin tertarik untuk melanjutkan ke SMA Santo Yusuf. Jadi ajang ini adalah salah satu bentuk promosi sekolah. Begitu juga dengan orang tua murid yang hadir saat itu ikut menyaksikan atraksi barongsai, dan ikut memeriahkan acara bazar yang digelar oleh siswa SMA serangkaian dengan ekonomi kreatif. Para orang tua ikut menikmati acara tersebut. Salah satu orang tua murid yang enggan namanya disebutkan mengatakan,” Kami sangat senang menyaksikan acara Imlek tahun ini, menandakan bahwa sekolah Santo Yusuf ikut membaur di tengah-tengah masyarakat Karimun yang majemuk”.
Sejumlah kegiatan dilangsungkan dalam merayakan Tahun Baru Imlek 2024 itu. Kegiatan pertama yang terlihat, senam bersama, lomba estafet naga dan estafet berantai. Perlombaan ini dilaksanakan pada hari pertama. Perlombaan tersebut dilombakan antara siswa SMP dan SMA. Lomba ini dimenangkan oleh siswa SMP. Semua siswa merasa gembira dan antusias dalam mengikuti lomba.
Kegiatan kedua, yakni, Pentas Seni (Pensi). Pertunjukan ini menjadi wadah para siswa untuk menunjukkan bakat dan kemampuan di bidang seni. Pentas seni dimeriahkan berbagai jenis pertunjukan, yaitu, permainan band, SMP dan SMA, menyanyi solo dari siswa SMP dan SMA dan drama musikal dari siswa kelas VII.
Kegiatan ketiga, adalah sebuah atraksi kesenian tradisional yang biasa ditampilkan dalam kultur Tionghwa, Atraksi Barongsai. Di situlah, terasa bahwa Imlek identik dengan pertunjukan barongsai, yakni kesenian tradisional asal Tionghoa. Tarian kostum singa ini menghadirkan suasana riang gembira. Setelah serangkaian acara yang ditampilkan mulai dari tanggal 15 maka diakhiri dengan pertunjukan Barongsai. Atraksi ini dilaksanakan di lapangan atau halaman sekolah Santo Yusuf.
Setelah acara barongsai masih dilanjutkan dengan kegiatan bersih-bersih sekitar supaya lingkungan sekolah tetap bersih. Menanamkan kepada siswa untuk peduli terhadap lingkungan sekitar, hidup bersih itu sehat dan perlu perhatian semua siswa maupun guru dan karyawan. (In)
Kontributor : Alfrida Sinnong Lallo, S.S.